Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kiat-kiat dalam menghadapi bencana, Pengaktifan pos-pos siaga bencana…
-
- Pengaktifan pos-pos siaga bencana gempa bumi dan tsunami dengan unsur pendukung
- Pelatihan siaga bencana bagi setiap sektor penanggulangan SARS
- Intervensi sumber daya dukung kedaruratan
- Penyiapan sistem komunikasi cepat dan terpadu
- penyiapan dan pemasangan sistem early
- Mengetahui daerah rawan gempa
- Mengetahui lokasi aman untuk evakuasi
- membuat jalur evakuasi apabila terjadi bencana
- mengaitkan barang berat dan berharga pada beton yang kuat dan kokoh
- melakukan evakuasi bersama keluarga dan masyarakat
- Apabila berada dirumah dan ruangan agar tidak panik dan berlindungandibawah meja yang kokoh serta mematikan seluruh listrik dan gas untuk mengurangi kerusakan. Kemudian saat gempa berhenti segera keluar dari bangunan dan evakuasi diri
- Hindari diri dekat dengan kobaran api yang ada
- Membantu evakuasi
- Menginfokan kepada seluruh warga untuk mengevakuasi diri
- Bila api semakin menjalar maka upayakan untuk membantu agar
- Melakukan desiminasi tentang bencana tanah longsor dengan media poster dan film
- melakukan simulasi bencana dengan stakeholder
- melakukan pendataan dari tingkat kerawanan rendah hingga tinggi
- menanam pohon di daerah gundul dan balerang curam
(carter & Nick, 1991 dalam setiawan,2015)
- membangun sistem pengawasan dini longsor
- memasang alat bantu pergerakan tanah
- membangun jalan dengan kontruksi beton dan membangun saluran air dengan bahan beton
- pembangunan pos didaerah area rawan longsor
- membangun tempat evakuasi seperti masjid,sekolah, balai, desa, dll
(carter & Nick.1991 dalam setiawan,2015)
- Mengecek kelengkapan sanak saudar
- Menyiapkan dapur umum (bagi wanita)
- Menyiapkan tenda-tenda darurat
- Segera mencari posko-posko bencana untuk mendapatkan makanan dan obat-obatan
- Tahap rehabilitas akibat trauma
- Rekonstruksi seluruh sistem yang terkena dampak gempa dan tsunami
Kegagalan teknologi adalah jenis kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian, dan kesengajaan manusia dalam penggunaan teknologi. (Pradono,2018)
- Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana
- Pemahaman tentang kerentanan masyarakat
- Analisis kemungkinan dampak kegagalan teknolog
- Pilihan tindakan pengurangan resiko bencana
- Penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana
- Alokasi tugas, kewenangan dan sumber daya yang tersedia
Kegiatan yang dilakukan adalah evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian, serta pemulihan sarana dan prasarana.
Proses pemulihan atau rehabilitasi kembali seperti rehabilitas mental / trauma yang terjadi saat kegagalan teknologi.
- masyarakat bersama aparat terkait dan pengurus RW/RT terdekat bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah
- menentukan lokasi posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK
- membentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan penanggung jawab Posko Banjir
- koordinasi warga masyarakat melalui RT/ RW, Dewan kelurahan setempat untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi
- memastikan peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi
(Murdiyanto & Gutomo, 2015)
- menyimak info terkait mitigasi banjir
- mengamankan dokumen-dokumen penting
- melengkapi peralatan keselamatan seperti senter, selimut, bantal, dll
- menyiapkan makanan siap saji
- menyiapkan obat-obatan
-
- tingkat keluarga, warga dan pemerintah saling membantu dalam membantu evakuasi terhadap banjir
- saling tolong menolong dalam menyediakan makanan dan obat-obatan
(Bapenas,2018)
- menataan ulang rumah dengan pembersihan terhadap banjir
- pemulihan fisik dan non fisik keluarga
- pemulihan dan rekonstruksi kembali sistem warga pasca banjir
- melakukan pemulihan fisik dan non fisik
- aparatur desa menilai kerusakan yang terjadi pasca banjir
(Bappenas, 2018