Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sistemik Lupus Erythematosus, Nama: Mutia Anggun Syafitri NPM:…
Sistemik Lupus
Erythematosus
DIAGNOSA
Anamnesis
Gejala: nyeri sendi, lemas, demam, sering kelelahan, nyeri dada,
sesak nafas, penurunan daya ingat
Pemeriksaan fisik
Rambut rontok,bengkak pada pergelangan kaki,sariawan,muncul
ruam, sendi bengkak
Pemeriksaan penunjang
a. Hemoglobin, lekosit, trombosit, hitung jenis sel, laju endap
darah (LED)
b. Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, profil lipid)
c. PT, aPTT pada kecurigaan sindroma antifosfolipid (pada
pasien LES dengan riwayat thrombosis arteri atau vena serta
kelainan pada kehamilan seperti abortus, kematian janin, dan eklampsia
Diagnosa Banding
Undifferentiated connective tissue disease
Purpura trombositopenik idiopatik
Artritis reumatoid
Farmakologi
Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)
1. Ibuprofen : 30-40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis, maksimal 2,4 gram per hari pada anak atau 3,2 g/hari pada dewasa
2. Natrium diklofenak : 100 mg per oral satu kali per hari
Metil prednisolon : 2-60 mg dalam 1-4 dosis terpisah
*Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD) non-biologis :
Azathioprin (AZA) : 1-3 mg/kg/hari per oral, dihentikan bila tidak ada respon dalam 6 bulan*
2. Siklofosfamid (CYC) : dosis rendah 500 mg IV setiap 2 minggu sebanyak 6 kali, atau dosis tinggi 500-1000 mg/m2 luas permukaan tubuh setiap bulan sebanyak 6 kali
*
Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD) biologis:
Rituximab : 1 gram IV dibagi menjadi dua dosis dengan jarak 2 minggu [1,2,5]
*
Kortikosteroid
Nonfarmako
Mengurangi paparan sinar UV, menggunakan minyak ikan pada pasien SLE yang mengandung fitamin E 75 dan 500 IU/kg diet dapat menurunkan produksi sitokin proinflamasi seperti IL-4, IL-6, TNF-a, IL-10, dan menurunkan kadar antibodi anti-DNA
Menghindari konsumsi rokok
*
Prognosis sangat bervariasi sesuai dengan patofisiologi dan perjalanan ngat bervariasi sesuai dengan patofisiologi dan perjalanan
penyakitnya, reaksi imun akibat SLE dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan berbagai organ dari mulai yang
ringan seperi sendi dan kulit hingga organ yang vital seperti antung, paru-paru dan otak.
EDUKASI
Aktivitas fisik yang cukup, cara mengurangi atau mencegah kekambuhan antara lain melindungi kulit dari paparan sinar. matahari dengan memakai tabir surya, payung atau topi.
Pencegahan infeksi, pengaturan diet agar tidak kelebihan berat badan, osteoporosis atau terjadi dislipidemia. Pengobatan jangka panjang dan pemantauan penyakit.
Komplikasi
Kerusakan ginjal, salah satunya berujung pada gagal ginjal. Gangguan pada sistem saraf atau otak, misalnya kejang.Gangguan pada darah, seperti peradangan pembuluh darah
Patofisiologi
penyakit karena autoimun
Patofisiologi lupus eritematosis sistemik atau systemic lupus eritematosus (SLE) didasari oleh autoantibodi dan kompleks imun yang berikatan ke jaringan dan menyebabkan inflamasia multisistem
SISTEM IMUN
merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang
memiliki peran dalam mengenali dan menghancurkan bendabenda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh kita
Pembagian Sistem imun
Sistem imun humoral= antibodi(Imunoglobin yg disingkat Ig)
Sekret tubuh(saliva, air mata, serumen, keringat, asam lambung,
pepsin)
Komponen Sistem Imun
sistem imun alami(natural/innate) yang sifatnya non spesifik
sistem imun yg didapat(adaptive/acquired) yg sifatnya
spesifik
Proses Sistem Imun
Sistem imun innate: Jika tubuh kita terserang benda asing, maka sistem imun yang dahulu diaktifkan sistem innate
Sistem imun adaptive: lebih banyak dipersiapkan
untuk menyerang patogen yang lebih spesifik
Jalur Aktifasi Sistem Komplemen
Jalur Lektin, jalur Klasik, Jalur Alternatif
Konsep Antigen dan Antibodi
Klasifikasi
Berdasarkan Asalnya
berdasarkan ketergantungan terhadap sel T
Klasifikasi Immunoglobulin
IgG
IgM
IgA
IgD
IgE
Antibodi Spesifik
Sel T pembantu mengekspresikan reseptor sel T yang mengenali antigen melilit pada molekul MHC kelas II. MHC:antigen kompleks juga dikenali oleh reseptor sel pembantu CD4 yang merekrut molekul didalam sel T yang bertanggung jawab untuk aktivasi sel T.
Nama: Mutia Anggun Syafitri
NPM: 1908260173