Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
AUTOIMUN, Edukasi Pasien - Coggle Diagram
AUTOIMUN
Sistem Imun
Monosit
Neutrofil
Eosinofil
Basofil dan Sel Mast
Nk Cell
Sel Dendritik
Sel Limfosit B dan T
Defenisi
penyakit autoimun multisystem di
mana organ, jaringan, dan sel mengalami kerusakan yang dimediasi oleh
autoantibodi pengikat jaringan dan kompleks imun. Gambaran klinis SLE dapat
berubah, baik dalam hal aktivitas penyakit maupun keterlibatan organ. Imunopatogenesis SLE kompleks dan sejalan dengan gejala klinis yang beragam.
Manifestasi Klinis
Manifestasi Mukokutan
Manifestasi Muskuloskeletal
Manifestasi Konstitusional
Manifestasi Kardiovaskular
Patofisologi
aktivasi sistem imun bawaan (sel dendritik, monosit/makrofag) oleh DNA dari kompleks imun, DNA atau RNA virus dan RNA dari protein self-antigen
ambang batas aktivasi sel imun adaptif (limfosit T dan limfosit B) yang lebih rendah dan jaras aktivasi yang abnormal
regulasi sel T CD4+ dan CD8+, sel B dan sel supresor yang tidak efektif,
penurunan pembersihan kompleks imun dan sel yang mengalami apoptosis
Etiologi dan Faktor Predisposisi
SLE disebabkan oleh interaksi antara kerentanan gen (termasuk alel HLA- DRB1,IRF5, STAT4, HLA-A1, DR3, dan B8), pengaruh hormonal, dan faktor
lingkungan. Interaksi ketiga faktor ini akan menyebabkan terjadinya respon
imunyang abnormal
komplikasi
Urologi : lupus nefritis, gagal ginjal
Neurologi : gangguan memori, gangguan bahasa, gangguan kognitif
Kardiovaskuler : anemia, vaskulitis, perikarditis, infark miokard akut
Respirasi : pleuritis, efusi pleura, pneumonia
Muskuloskeletal : osteoporosis, fraktur, avaskular nekrosis tulang
Infeksi akibat penggunaan steroid
Diagnosis
Lupus eritematosus sistemik biasanya dimulai dengan gejala dan tanda
nonspesifik atau spesifik, namun dapat juga bermanifestasi pertama dengan
memar, splenomegali, neuritis perifer, mioendokarditis dan endokarditis, pneumonitis interstisial, meningitis aseptik, atau tes Coombs positif. Keberadaan
anemia (71%), leukopenia (56%), trombositopenia (11%), proteinuria, hematuria, piuria, azotemia, hipergammaglobulinemia, kompleks imun, krioglobulin, antibodi antifosfolipid, dan Biologic False-Positive Serologic Test for Syphilis juga
membuat seseorang dicurigai SLE. A
Penatalaksanaan
Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)
Ibuprofen : 30-40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3-4 dosis, maksimal 2,4 gram per hari pada anak atau 3,2 g/hari pada dewasa
Natrium diklofenak : 100 mg per oral satu kali per hari
Kortikosteroid
Prednison : 0.5 mg/kg/hari
Metil prednisolon : 2-60 mg dalam 1-4 dosis terpisah
Peningkatan dosis harus melihat respon terapi dan penurunan dosis harus tappering off
Prognosisnya bervariasi sesuai dengan patofisiologi dan perjalanan penyakitnya, reaksi imun akibat SLE dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan berbagai organ dari mulai yang ringan seperi sendi dan kulit hingga organ yang vital seperti jantung, paru-paru dan otak.
Edukasi Pasien
Penjelasan mengenai sle, penyebab, perjalanan penyakit dan komplikasinya
Aktivitas fisik yang cukup, cara mengurangi atau mencegah kekambuhan antara lain melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan memakai tabir surya, payung atau topi
Pencegahan infeksi, pengaturan diet agar tidak kelebihan berat badan, osteoporosis atau terjadi dislipidemia
Pengobatan jangka panjang dan pemantauan penyakit