Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BAB 8 VALIDITAS DAN KONFIDENSI :classical_building: - Coggle Diagram
BAB 8 VALIDITAS DAN KONFIDENSI :classical_building:
A. Validitas dan Variasi Skor-Murni Prediktor :four_leaf_clover:
Variasi skor murni tidak hanya mempengaruhi besarnya koefisien reliabilitas akan tetapi juga mempengaruhi besarnya koefisien validitas.
Validitas dapat diestimasi dengan cara melihat kesesuaian antara distribusi skor-tampak tes dan distribusi skor-tampak kriterianya.
Restriksi sebaran dapat terjadi baik pada distribusi skor tes maupun pada distribusi skor kriteria.
-Retriksi sebaran yaitu mengecilnya varians skor sampel sehingga distribusi skor menjadi lebih homogen dibanding varians sebelumnya.
Jika skor tes suatu kelompok sebarannya terbatas maka korelasi antara akor tersebut dengan suatu ukuran lain akan menjadi lebih rendah dibanding jika tidak ada keterbatasan skor.
Hubungan antara koefisien korelasi rxy dan statistik eror standar dalam estimasi syx dapat digunakan untuk menjalaskan efek restriksi sebaran.
Distribusi skor hasil tes yang homogen akan mereduksi koefisien reliabilitas dan akan cenderung menghasilkan understimasi terhadap reliabilitas yang sebenarnya.
Jika varians skor prediktor dari seluruh subjek dan varians skor ttes dari subkelompok subjek yang terpilih diketahui, maka estimasi terhadap validitas yang terkoreksi dari akibat keterbatasan varian kriteria dapat dilakukan dengan menggunakan tabel yang disusun oleh Kaufman.
Adanya restriksi sebaran yang menjadikan variasi skor murni prediktor mengecil mengakibatkan undertimasi terhadap koefisien validitas yang sesungguhnya.
Dalam validitas prediktif, tidak ada data varians skor kriterion dari seluruh sebjek yang tersedia selain dari subkelompok subjek yang telah terpilih sehingga koefisien validitas berdasarkan distribusi marginal tidak dapat dihitung.
B. Koreksi Terhadap Efek Atenuasi :pen:
Efek atenuasi yaitu terbatasnya tinggi koefisien validitas yang dapat diperoleh melalui komputasi koefisien korelasi linear yang dikarenakan rendahnya koefisien reliabilitas skor tes atau koefisien reliabilitas skor kriteria, atau oleh keduanya.
Besarnya akar kuadrat reliabilitas merupakan batasan Pearson-r yang dperoleh oleh komputasi korelasi antara skor-tampak tes dan skor kriterion. Batasan yang dimaksud hanya dapat dicapai jika skor kriteria memiliki reliabilitas yang sempurna.
Koreksi terhadap efek atenuasi pada koefisien validitas yang terjadi akibat rendahnya koefisien reliabilitas skor prediktor dapat dilakukan dengan formula yang menghasilkan estimasi terhadap koefisien validitas bilamana skor tes memiliki realitas sempurna, yatu:
Efe atenuasi yang diakibatkan oleh rendahnya reliabilitas skor kriteria validitasi dapat dikoreksi dengan formula:
Koefisien validitas yang sebenarnya dengan koreksi terhadap ketidakreliabelan skor tes da skor kriteria sekaligus digunakan formula;
C. Validitas dan Panjang Tes :ballot_box_with_check:
Jika aitem dalam tes bertambah banyak, maka sampai batas tertentu reliabilitasnya juga akan meningkat.
Semakin tinggi proporsi varians skor-tampak yang merupakan varians skor-murni maka semakin besar pula proporsi varians yang sama-sama dimiliki oleh tes dan oleh kriterianya.
melipatgandakan jumlah aitem dalam tes pada umumnya akan menaikkan reabilitas hasil ukur secara berarti akan tetapi tidak begitu berarti untuk meningkatkan validitas
JIka reliabilitas skortes yang telah ditambah jumlah aitem-aitemnya dan koefisien validitas maksimal, maka perbandingan koefisien validitas maksimal antara setelah dan sebelum penambahan aitem adalah:
JIka koefisien validitas dan koefisien reliabilitas sebelum perubahan banyaknya aitem diketahui, estimasi terhadap koefisien validiasnya setelah perubahan jumlah aitem dapat dihitung dengan formula:
Perubahan koefisien reliabilitas, peningkatan koefisien validitas yang agak berarti hanya terjadi bila tes semula adalah pendek dan koefisien validitasnya belum tinggi.
D. Berapa Tinggi Koefisien yang Memuaskan? :fire:
Validasi pada umumnya tidak dapat ditutuntut suatu koefisien yang tinggi sekali sebagaimana halnya dalam estimasi realibilitas.
Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, misalnya 0,5 lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan dibanding koefisien reliabilitas dengan angka yang sama.
Koefisien validitas kurang dari 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. angka tersebut ditetapkan sebagai konvensi yang didasarkan pada asumsi distribusi skor darikelompok subjek yang berjumlah besar.
Terkait pertanyaan berapa tinggi koefisien validitas yang dianggap memuaskan, Cronbach mengatakan bahwa "
Yang tertinggi yang dapat kamu peroleh
.
Hasil komputasi koefisien validitas yang diperoleh tidak diuji taraf signifikannya melainkan dievaluasi berdasar konvensi atau kelaziman yang berlaku
Suatu koefisien validitas dipengaruhi antara lain oleh efek restriksi sebaran skor dan juga efek atenuasi.
Memperoleh koefisien validitas yang tinggi adalah jauh lebih sulit daripada memperoleh koefisien reliabilitasnya yang tinggi .
Koefisien validitas yang besarnya berkisar antara 0,30 - 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pembelajaran.
Murphy & Davidsonfer mengatakan bahwa sekalipun secara teoretis koefisien validitas dapat bergerak antara 0 - 1,0 namun kenyataannya koefisien validitas berdasar kriterion memang cenderung kecil.