Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN…
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING
Desain penelitian menggunakan pretes dan protes kelas. Desain ini menurut Ruseffendi (Hidayat: 2012 )
eksperimen : menggunakan pembelajaran penemuan terbimbing
Kontrol : menggunakan pembelajran biasa
Instrumen penelitian ini adalah 5 soal uraian penalaran matematika
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang subjeknya tidak dikelompokan secara acak
Populasi pada penelitian adalah siswa kelas VII SMPN di kota Cimahi dari beberapa kelas hanya diambil kelas VII-j sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-i sebagai kelas kontrol dalam sampel penelitian
Sumarmo (Abdurahman, 2014; 10) menggolongkan penalaran menjadi 2
Induktif : suatu proses berpikir berupa penarikan kesimpulan umum atas dasar pengetahuan khusus,artinya dari fakta-fakta diturunkan suatu kesimpulan
Deduktif : penarikan kesimpulan berdasarkan aturan yang disepakati
Matematika merupakan proses yang aktif, dinamik, generatif dan eksploratif. Hal itu berati dalam penarikan kesimpilan proses matematika merupakan kegiatan yang membutuhkkan penalaran dan pemikiran yang tinggi (Schoenfeld (Htajulu, 2010: 23))
Kurangnya oenggunaan nalar yang logis menyebabkan kebanyakan siswa gagal menguasai pokok bahasan, sehingga siswa akan sulit menyelesaikan persoalan matematikan yang diberikan (Wahyudi (Bani, 2011: 4))
Burner (Sajidah, 2012: 13) menganggap bahwa penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan memberikan hasil yang baik. Berusaha mencari sendiri pemecahan masalah disertai dengan pengetahuannya dan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna
Pembelajaran penemuan merupakan rangkaian kegitan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan
Pembelajaran penemuan terbimbing merupakan suatu model pengajaran yang menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa. Disini guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya
Analisis data skor N-Gain Ternomalisasi
Analisis data menunjukan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa yang menggunakan pembelajaran pendekatan penemuan terbimbing lebih baik daripada pembelajaran biasa
Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya kemampuan penanlaran siswa SMP padahal kemampuan ini merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika
Tujuan penelitian ini untuk mengamati dan menelaah capaian dan peningkatan penalaran matematikan siswa SMP dengan model pengajaran penemuan terbimbing lebih baik dari pada pengajaran biasa
Analisis data tes awal
Dilanjutkan dengan dilakukannya beberapa uji persayaratan menggunakan SPSS 22 dan
Minitab
17 untuk mengetahuai capaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa apakah lebih baik menggunakan pendekatan penemuan terbimbing daripada pembelajaran biasa
Hasil analisis data tes awal menunjukan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal (pretes) penalaran matematika siswa secara signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Sebelum pemebelajaran kelas akan diberikan pretes terlebih dahulu. Lalu hasil pretes dianalisis menggunakan bantuan
Sofware Ms. Excel
2010 dengan mencari nilai rata-rata dan simpangan baku dari kedua kelas
Pembahasan
Berdasarkan analisis statistik deskriptif pretes dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelasa eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, namun selisih nilai rata-rata tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan awal penalaran matematika. Kurangnya kemampuan penalaran matematika membuat siswa kesulitan dalam mengerjakan soal penalaran
Pertemuan selanjutnya kedua kelas mendapatkan pembelajaran yang berbeda. Lalu dilakukan pretes dan perlakuan, selanjutnya dolakukan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Penelitian dilakukan di SMPN 9 Cimahi sebanyak sepuluh kali pertemuan
2 kali pertemuan untuk Pretes dan Protes
8 kali pertemuan untuk pembelajaran pendekatan penemuan terbimbing untuk kelas eksperimen dan pembelajaran biasa untuk kelas kontrol
Berdasarkan hasil postes, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol dan selisih nilai rata-rata memiliki perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan penemuan terbimbing lebih baik daripada pembelajaran biasa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan penalaran matematika siswa setelah pembelajaran dilakukan dan seberapa besar peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan pembelajaran yang berbeda
Analisis data tes akhir
Untuk menganalisis data postes digunakan uji t karena data berdistribusi normal dan homogen
Hasil dari analisis data tes akhir menunjukan bahwa capaian kemampuan penalaran matematika siswa yang menggunakan pembelajaran pendekatan penemuan terbimbing lebih baik daripada pemebelajaran biasa
Berdasarkan penelitian dan analisis data selama pembelajaran dikelas eksperimen dan dikelas kontrol, bahwa peningkatan dan capaian penalaran matematika siswa SMP dengan pembelajaran pendekatan penemuan terbimbing lebih baik daripada pembelajaran biasa
Pendahuluan
Metode penelitian
Hasil & Pembahasan
Kesimpulan