BAB 7 VALIDITAS EMPIRIK

A. Validitas Isi

Koefisien Validitas Isi - Aiken's V

Rasio Validitas Isi - Lawshe's CVR

  • Makna validitas isi yaitu sejauhmana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan tujuan pengukuran.
  • Dalam konsep validitas isi mencakup pengertian validitas tampang dan logis.

Aiken's merumuskan formula Aiken's V untuk menghitung contentvalidity coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem tersebut mewakili konstrak yang diukur

Statistik Aiken 's V dirumuskan sebagai: WhatsApp Image 2020-10-27 at 10.26.46 Keterangan: WhatsApp Image 2020-10-27 at 10.30.31

  • Content Validity Ratio (CVR) yang dirumuskan oleh Lawshe, mencerminkan tingkat validitas isi aitem-aitem berdasarkan data empirik.
  • CVR dirumuskan sebagai: WhatsApp Image 2020-10-27 at 10.39.30 keterangan: WhatsApp Image 2020-10-27 at 10.41.21


  • Semakin lebih besar CVR dari angka ) maka semakin esensial dan validitas isinya.
  • CVI merupakan indikasi validitas isi yang juga merupakan rata-rata dari CVR semua aitem. namun hanya dapat dilakukan pada aitem yang sudah dinyatakan memiliki CVR memuaskan.

click to edit

B. Validitas Konstrak

Pendekatan Multitrait-Multimethod

  • Validitas kontrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui aitem-aitem tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasaripenyusunan tes teersebut.
  • Menguji validitas konstrak melibatkan paling tidak tiga langkah, yaitu a) mengartikulasikan serangkaian konsep teoritik dan interrelasinya, b) mengembangkan cara untuk mengukur konstrak hipotetik yang diteorikan, c) menguji secara empirik hubungan hipotektik di antara kostrak tersebut dan manifestasinya yang nampak.
  • Dapat digunakan jika terdapat dua traits atau lebih yang diukur oleh dua macam metode atau lebih.
  • Validitas yang baik diperlihatkan oleh adanya korelasi yang tinggi di antara hasil pengukuran terhadap trait yang sama oleh beberapa metode yang berbeda (convergent validity).
  • Validitas konvergen harus ditunjukkan oleh tingginya koefisien korelasi diantara hasil pengukuran terhadap beberapa trait yang berbeda yang sama sedangkan adanya validitas diskriminan didukung oleh rendahnya koefisien korelasi di antara skor skala-skala yang mengukur trait yang berbeda.
  • Jika terdapat lebih dari dua trait atau lebih dari dua metode yang diikutkan dalam analisis, maka matriks tersebut akan menjadi lebih besar karena berisi lebih banyak koefisien korelasi, namun dasar fikiran yang digunakan dalam analisisnya tetap sama.

Koefisien r alerting -CV

  • Korelai allerting yaitu dimana korelasi yang mentah dan siap untuk diintrpretasikan dapat mengingatkan peneliti akan kecenderungan pola korelasi yang diinginkan.
  • r allerting adalah korelasi sederhana antara a) pola korelasi yang diprediksikan antara skor tes yang divalidasi dan skor dari k variabel lain, dan b) pola korelasi yang sesungguhnya diperoleh.
  • jika lebih banyak variabel yang terlibat, koefisien r allerting-CV akan semakin informatif, dan jika hanya sedikit maka koefisien r allerting-CV tidak stabil dan kurang berguna.

Validitas Faktorial

Analisis Struktur Faktor

  • Merupakan kumpulan prosedur matematik yang kompleks guna menganalisis adanya saling hubungan diantara variabel-variabel dan menjelaskan saling hubungan tersebut dalam bentuk kelompok variabel yang trbatas yang disebut faktor.
  • Sebuah faktor adalah kombinasi aitem-aitem yang berhubungan membentk sebagai dari konstrak dan dikelompokkan bersama, aitem-aitem yang tidak berhubungan tidak membentuk bagian dari konstrak dan harus dikeluarkan dari kelompoknya.
  • Terdapat dua macam prosedur yang dilandasi oleh dasar fikiran yang agak berbeda yaitu exploratory factor analysis (EFA) dan confirmation factor analysis (CFA)
  • Dilakukan untuk melihat struktur internal tes sebagai dukungan terhadap validitas model persamaan struktural yang digunakan dalam konstruksi tes yang bersangkutan.
  • Prosedur common factor analysis sebagai salah satu metode pengujian model, terutama yang mengikuti anggapan bahwa suatu konstrak dasar akan menghasilkan skor tampak. jika model yang diajukan cocok dengan data skor subjek, berarti struktur internal tes adalah valid.
  • Kecocokan model dapat dilihat dengan Root Mean Square Residual (RMR), Goodness of Fit Indeks (GFI), Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

Validasi By Known-groups

  • Suatu bentuk validasi konstrak yang valid-tidaknya skor ditentukan oleh sejauhmana kemampuan suatu instrumen menghasilkan skor berbeda diantara kelompok yang sudah diketahui memiliki perbedaan pada atribut/variabel yang diukur.
  • Untuk menguji signifikansi perbedaan skor dengan hanya dua kelompok yang diperbandingan, dapat digunakan statistik t-test untuk independent sample, jika lebih dari dua kelompok dapat digunakan F-test yang diteruskan dengan prosedur post-hoc semacam statistik Tukey.

C. Validitas Berdasar Kriteria

Validitas Prediktif

  • Tes yang akan diestimasi validitas hasil ukuranya disebut sebagai prediktor
  • Statistis yang digunakan yaitu statistik korelasi antara distribusi skor tes sebagai prediktor dan distribusi skor suatu kriteria yang relevan.
  • Terdapat dua tipe yaitu validitas prediktif dan validitas konkruen.
  • Untuk memrediksi performans di waktu yang akan datang, maka tes harus memiliki fungs prediktif dan fungsi tersebut harus divalidasi oleh skor kriteria yang relevan.
  • Estimasi dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara skor yang mereka peroleh sebelumnya dengan skor atau hasil rating yang didapatkan sekarang.
  • semakin tinggi koefisien korelasi antara skor tes dan hasil evaluasiberarti validitas prediktif skor tes semakin baik.

Validitas Konkuren

  • Koefisien validitas konkuren yaitu komputasi koefisien korelasi antara skor subjek pada tes yang divalidasi dan skor mereka pada kriterianya akan menghasilkan stimasi terhadap hasil ukur tes.
  • Dalam menjalankan fungsinya validasi instrumen seringkali dapat dilakukan dengan menguji sejauhmana kesesuaian anatara hasil ukur instrumn tersebut dengan hasil ukur instrumen lain yang relevan dan kualitas psikometrinya sudah teruji.
  • untuk menguji kesesuaian hasil ukur tes dengan hasil ukur kriteria validitasnya, distribusi data skor keduanya harus diperoleh dari sekelompok subjek.

Tabel Ekspektansi

  • Salah satu pilihan lain dalam estimasi validitas berdasar kriteria, karena koefisien validitas akan berubah apabila kelompok subjek yang memiliki data sebagai dasar perhitungan koefisien tersebut diganti oleh kelompok lain, maka komputasi koefisie validitas sering harus dilakukan pada suatu kelompok kecil bagi suatu tes tertentu yang sangats pesifik.
  • Tabel ekspenktansi disajikan dalam bentuk tabel dua arah. Kolom tengah dimuat kategori skor tes yang hendak diestimasi validitasnya dan pada sisi atas tabel diletakkan kategori kriterianya