Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BAB 7 VALIDITAS EMPIRIK, Content Validity Ratio (CVR) yang dirumuskan oleh…
BAB 7 VALIDITAS EMPIRIK
A. Validitas Isi
-
-
- Makna validitas isi yaitu sejauhmana elemen-elemen dalam suatu instrumen ukur benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan tujuan pengukuran.
- Dalam konsep validitas isi mencakup pengertian validitas tampang dan logis.
B. Validitas Konstrak
-
- Validitas kontrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui aitem-aitem tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasaripenyusunan tes teersebut.
- Menguji validitas konstrak melibatkan paling tidak tiga langkah, yaitu a) mengartikulasikan serangkaian konsep teoritik dan interrelasinya, b) mengembangkan cara untuk mengukur konstrak hipotetik yang diteorikan, c) menguji secara empirik hubungan hipotektik di antara kostrak tersebut dan manifestasinya yang nampak.
Koefisien r alerting -CV
- Korelai allerting yaitu dimana korelasi yang mentah dan siap untuk diintrpretasikan dapat mengingatkan peneliti akan kecenderungan pola korelasi yang diinginkan.
- r allerting adalah korelasi sederhana antara a) pola korelasi yang diprediksikan antara skor tes yang divalidasi dan skor dari k variabel lain, dan b) pola korelasi yang sesungguhnya diperoleh.
- jika lebih banyak variabel yang terlibat, koefisien r allerting-CV akan semakin informatif, dan jika hanya sedikit maka koefisien r allerting-CV tidak stabil dan kurang berguna.
Validitas Faktorial
- Merupakan kumpulan prosedur matematik yang kompleks guna menganalisis adanya saling hubungan diantara variabel-variabel dan menjelaskan saling hubungan tersebut dalam bentuk kelompok variabel yang trbatas yang disebut faktor.
- Sebuah faktor adalah kombinasi aitem-aitem yang berhubungan membentk sebagai dari konstrak dan dikelompokkan bersama, aitem-aitem yang tidak berhubungan tidak membentuk bagian dari konstrak dan harus dikeluarkan dari kelompoknya.
- Terdapat dua macam prosedur yang dilandasi oleh dasar fikiran yang agak berbeda yaitu exploratory factor analysis (EFA) dan confirmation factor analysis (CFA)
Analisis Struktur Faktor
- Dilakukan untuk melihat struktur internal tes sebagai dukungan terhadap validitas model persamaan struktural yang digunakan dalam konstruksi tes yang bersangkutan.
- Prosedur common factor analysis sebagai salah satu metode pengujian model, terutama yang mengikuti anggapan bahwa suatu konstrak dasar akan menghasilkan skor tampak. jika model yang diajukan cocok dengan data skor subjek, berarti struktur internal tes adalah valid.
- Kecocokan model dapat dilihat dengan Root Mean Square Residual (RMR), Goodness of Fit Indeks (GFI), Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
Validasi By Known-groups
- Suatu bentuk validasi konstrak yang valid-tidaknya skor ditentukan oleh sejauhmana kemampuan suatu instrumen menghasilkan skor berbeda diantara kelompok yang sudah diketahui memiliki perbedaan pada atribut/variabel yang diukur.
- Untuk menguji signifikansi perbedaan skor dengan hanya dua kelompok yang diperbandingan, dapat digunakan statistik t-test untuk independent sample, jika lebih dari dua kelompok dapat digunakan F-test yang diteruskan dengan prosedur post-hoc semacam statistik Tukey.
-
- Content Validity Ratio (CVR) yang dirumuskan oleh Lawshe, mencerminkan tingkat validitas isi aitem-aitem berdasarkan data empirik.
- CVR dirumuskan sebagai: keterangan:
- Semakin lebih besar CVR dari angka ) maka semakin esensial dan validitas isinya.
- CVI merupakan indikasi validitas isi yang juga merupakan rata-rata dari CVR semua aitem. namun hanya dapat dilakukan pada aitem yang sudah dinyatakan memiliki CVR memuaskan.