Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANEMIA - Coggle Diagram
ANEMIA
gejala klinis
lemah
kaki terasa dingin
mata berkunang-kunang
telinga mendering (tinninus)
sesak nafas
cepat lelah
dyspepsia
lesu
defenisi&klasifikasi
normokrom nomositer
MCH 80-95 fl, MCH 27-34 pg
makrositer
MCV >95 fl
hipokrom mikrositer
MCV <80 fl, MCH <27 pg
Anemia defisiensi besi
anemia yg disebabkan karena kurangnya zat besi
etiologi
meningkatnya kebutuhan fe
kehamilan
anak-anak
berkurangnya asupan fe
gangguan absorpsi
diet yg tdk adekuat(malnutrisi)
kehilangan fe
perdarahan traktus urogenitalis
hemoglobinuria
pendarahan traktus gastrointestinalis
hemosiderosis pulmonari idiopatik teleangiektaisa hemoragik herediter
gangguan hemostasis
gagal ginjal kronik dan hemodialisis
prognosis
prognosis baik apabila penyebab anemia hanya karena kukurangan besi saja dan diketahui penyebab serta kemudian dilakukan penanganan yg adekuat
gejala klinis
disfagia
stomatis angularis
kuku sendok
atrofi papil lidah
patosifiologi
def. fe pre laten
berkurangnya cadangan fe tanpa disertai berkurangnya kadar fe serum
def. fe laten
cadangan fe habis, tetapi kadar hb masih diatas batas terendah kadar normal
anemia def. fe
kadar hb dibawah batas terendah kadar normal
CMD
pemeriksaan sel darah merah
pemeriksaan kadar zat besi, ferritin, vit.B12, dan serum folat
tes darah lengkap
pp
laboratorium
retikulosit menurun
Fe serum rendah
nilai absolut tulang
faces
apusan sumsum tulang
apusan darah tepi: eritrosit, leukosit, trombosit
tata laksana
farmakologi
terapi zat besi intramuscular
terapi zat besi oral
terapi kasual
non farmakologi
Vit C: untuk meningkatkan absorpsi besi, diberikan dgn dosis 3X200 mg/hari
diet: sebaiknya diberikan makanan bergizi dgn tinggi protein terutama yg berasal dari protein hewani
transfusi darah:diberikan apabila gejala anemia disertai dgn risiko terjadinya gagal jantung yaitu kadar Hb 5-8 g/dl
edukasi&pencegahan
pemberatasan infeksi cacing tambang sbg sumber pendarahn kronik
suplementasi zat besi
pendidikan kesehatan
fortifikasi makanan dgn zat besi
etiologi
kehilangan darah(pendarahan)
proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolysis)
gangguan pembentukan eritrosit dan sumsum tulang
pembentukan sel darah merah
1.protoblast
2.erly;intermediet;late normoblast
3.eritrosit