Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
CITRA, KOMITMEN DAN TUGAS GURU PROFESIONAL - Coggle Diagram
CITRA, KOMITMEN DAN TUGAS GURU PROFESIONAL
Citra diartikan sebagai gambaran, rupa, gambaran yang dimiliki mengenai orang banyak, mengenai pribadi, organisasi atau produk, kesan mental yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa untuk dievaluasi.
Guru adalah contoh yang paling tepat yang selalu digugu dan ditiru oleh siswa.
Selalu digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan oleh guru senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua siswa
Selalu ditiru artinya seorang guru menjadi suri tauladan bagi semua muridnya
Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pendidikan
Guru adalah orang yang mengajari atau
mendidik orang lain.
Guru profesional adalah guru yang menguasai betul tentang selukbeluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya.
Citra guru ini tercermin melalui:
keunggulan mengajar
memiliki hubungan yang harmonis dengan peserta didik
memiliki hubungan yang harmonis pula terhadap sesama teman seprofesi dan pihak lain baik dalam sikap maupun kemampuan profesional.
citra guru ideal adalah seseorang yang senantiasa memberi motivasi belajar yang mempunyai sifat-sifat keteladanan, penuh kasih sayang, serta mampu mengajar di dalam suasana yang menyenangkan.
karakteristik citra guru yang diidealkan (Menurut Muhammad Surya, ketua umum pengurus besar PGRI),
masing-masing adalah guru yang
memiliki semangat juang yang yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketaqwaan yang mantap
mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan padanan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan iptek.
Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain.
Memiliki etos kerja yang kuat.
Berjiwa profesionalitas tinggi.
Memiliki kesejahteraan lahir dan batin, material dan nonmateria
Memiliki wawasan masa depan
Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan jenjang karir.
Mampu melaksanakan fungsi dan peranannya secara terpadu.
Citra Guru dalam Masyarakat Tradisional
Di dalam bahasa Sansekerta, guru berarti yang dihormati.
Masyarakat pedesaan umumnya menganggap profesi guru sebagai profesi orang suci (saint) yang mampu memberi pencerahan dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan di dalam diri siswa.
Dalam pandangan masyarakat tradisional, guru dianggap profesional jika anak sudah dapat membaca, menulis dan berhitung, atau anak mendapat nilai tinggi, naik kelas dan lulus ujian.
Citra Guru dalam Masyarakat Modern
Masyarakat modern menganggap kompetensi guru belum lengkap jika hanya dilihat dari keahlian dan keterampilan yang dimiliki melainkan juga dari orientasi guru terhadap perubahan dan inovasi. Bagi masyarakat modern, eksistensi guru yang mandiri, kreatif, dan inovatif merupakan salah satu aspek penting untuk membangun kehidupan bangsa.
Guru pada sejumlah negara maju
sangat dihargai karena guru secara spesifik:
Memiliki kecakapan dan kemampuan untuk memimpin dan
mengelola pendidikan.
Memiliki ketajaman pemahaman dan kecakapan intektual, cerdas
emosional dan sosial untuk membangun pendidikan yang bermutu
Memiliki perencanaan yang matang, bijaksana, kontekstual dan efektif untuk membangun humanware (SDM) yang unggul, bermartabat dan memiliki daya saing.
Di Indonesia, guru yang memiliki keahlian spesialisasi harus diakui masih langka karena kemandirian guru belum nampak secara nyata, yaitu sebagian guru belum mampu melihat konsep dirinya (self concept), ide dirinya (self idea), dan realita dirinya (self reality).
para guru dituntut tampil lebih profesional, lebih tinggi ilmu pengetahuannya dan lebih cekatan dalam penguasaan teknologi komunikasi dan informasi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Citra Guru
rendahnya citra guru (Sudjana yang mengutip pendapat Mustafa) disebabkan oleh faktor berikut:
Adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan
Kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru
Banyak guru yang belum menghargai profesinya, apalagi berusaha mengembangkan profesinya itu. Perasaan rendah diri karena menjadi guru.
aspek rendahnya mutu guru menurut Sudarminta antara lain tampak dari gejalagejala berikut:
Lemahnya penguasaan bahan yang diajarkan.
Ketidaksesuaian antara bidang studi yang dipelajari guru dan yang
dalam kenyataan di lapangan yang diajarkan.
kurang efektifnya cara pengajaran.
Kurangnya wibawa guru di hadapan murid.
Lemahnya motivasi dan dedikasi untuk menjadi pendidik yang sungguh-sungguh; semakin banyak yang kebetulan menjadi guru dan tidak betul- betul menjadi guru.
Kurangnya kematangan emosional, kemandirian berpikir, dan keteguhan sikap sehingga dari kepribadian mereka sebenarnya tidak siap sebagai pendidik; kebanyakan guru dalam hubungan dengan murid masih hanya berfungsi sebagai pengajar dan belum sebagai pendidik.
Relatif rendahnya tingkat intelektual para mahasiswa calon guru yang masuk LPTK (Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan) dibandingkan dengan yang masuk Universitas.
Komitmen Guru Profesional
Komitmen guru profesional merupakan suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung jawab serta sikap responsif dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Macam-macam komitmen guru profesional:
Komitmen terhadap sekolah sebagai satu unit sosial.
Komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah.
Komitmen terhadap siswa-siswi sebagai individu yang unik.
Komitmen untuk menciptakan pengajaran yang bermutu
Ciri-ciri komitmen guru profesional:
Tingginya perhatian terhadap siswanya.
Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan.
Bekerja sebanyak mungkin untuk orang lain.
Tugas dan Fungsi Guru Profesional
• Guru professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
tugas pokok guru yang profesional
Tugas guru dalam bidang
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan
Disebut seorang guru yang professional adalah seorang guru yang mempunyai peran dan fungsi dalam mendidik, mengajar, siswa di sekolah.
Guru sebagai pengajar
Guru sebagai pembimbing
Guru sebagai pelatih
Guru sebagai penasehat
guru sering dicitrakan memiliki peran dan fungsi
EMASLIMDEF (educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, motivator, dinamisator, evaluator, dan facilitator).
EMASLIM lebih merupakan peran kepala sekolah. Akan tetapi, dalam skala mikro di kelas, peran itu juga harus dimiliki guru.