Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Intervensi Behavior, Kognitif dan CBT, Referensi :
Adriansyah, M. A.,…
Intervensi Behavior, Kognitif dan CBT
BEHAVIORAL TERAPHY
Perilaku (behaviour) adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Atau Teknik yang di desain untuk mengetahui masalah psikologikal seseorang.
Tujuan Utama : untuk membantu klien memodifikasi perilaku terbuka yang maladaptif serta kognisi, perubahan fisik, dan emosi yang menyertai perilaku tersebut. Perawatan dapat dilanjutkan tanpa mengeksplorasi pengalaman masa kanak-kanak, proses bawah sadar, konflik batin, atau sejenisnya.
Peran Terapis : membantu klien belajar bagaimana memodifikasi perilaku maladaptif dan/atau mempelajari alternatif baru dan Lebih mudah beradaptasi.
Asesmen Behaviour Therapy : Penilaian terapi perilaku dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi rinci tentang perilaku problematis klien, keadaan lingkungan di mana terjadinya perilaku tersebut, dan penguatan dan konsekuensi lainnya yang mempertahankan perilaku tersebut.
-
-
Konsep : Konsep Terapi Perilaku ialah semua tingkah laku atau tindakan/kelakuan seseorang yang dilihat dari situasi atau stimulusnya untuk membantu individu mengubah perilakunya agar dapat memecahkan masalahnya baik dilihat, didengar atau dirasakan oleh orang lain atau diri sendiri.
Pendekatan Kognitif
Menurut Mappiare (dalam Hartati, 2012) Pendekatan kognitif adalah suatu rancangan konseling atau pendekatan yang berfokus pada berpikir dan proses mental dalam modifikasi atau mengubah tingkah laku dan sering melibatkan pelatihan, pengembangan keterampilan, kontrol pikiran, serta proses-proses dan teknik-teknik yang berorientasi kognitif lainnya.
Ide pokok didalam pendekatan kognitif adalah bahwa persepsi terhadap sebuah peristiwa atau pengalaman sangat berpengaruh terhadap respon emosional, perilaku, dan psikologis terhadap peristiwa itu (Greenberger & Padesky, dalam dalam Hartati, 2012).
Tujuan terapis kognitif (Kramer, Bernstein, & Phares, 2014)
-
-
Mempersenjatai mereka dengan keterampilan untuk menantang pikiran maladaptif dan menggantinya dengan yang lebih akurat dan adaptif.
. Macam macam distorsi kognitif menurut Burns (1988, dalam Hartati, 2012)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
CBT
Cognitive behavior therapy (CBT) merupakan terapi yang bertujuan untuk mengubah kognitif atau perilaku klien terhadap masalah yang dihadapinya, dalam rangka melakukan perubahan emosi dan tingkah laku klien (Beck, 2011). Sedangkan Stallard (2005) mengatakan bahwa CBT merupakan suatu intervensi mengenai proses kognitif yang dialami klien dan bagaimana hubungannya dengan perubahan emosi dan tingkah laku klien.
Penyebab masalah psikologis
CBT melihat bahwa adanya masalah psikologis disebabkan karena proses kognisi yang terdistorsi., yakni respon-respon maladaptif disebabkan oleh persepsi dan interpretasi yang salah, serta kognisi individu yang disfungsional.
Tujuan terapi
yaitu mengajak konseling untuk menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah yang dihadapi.
Fokus konseling
masa lalu tidak menjadi fokus penting dalam konseling. pelaksanaan konseling lebih menekankan kepada masa kini dari pada masa lalu, akan tetapi bukan berarti mengabaikan masa lalu
Aspek CBT
Aspek kognitif dalam CBT antara lain mengubah cara berpikir, kepercayaan, sikap, asumsi, imajinasi dan memfasilitasi konseli belajar mengenali dan mengubah kesalahan dalam aspek kognitif.
Aspek behavioral dalam CBT yaitu mengubah hubungan yang salah antara situasi permasalahan dengan kebiasaan mereaksi permasalahan, belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan tubuh sehingga merasa lebih baik, serta berpikir lebih jelas.
Komponen CBT menurut Stallard (2005), yaitu:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Role play, modelling and rehearsal
-
Tahapan CBT menurut (Westbrook, Kennerley & Kirk, 2007)
-
-
-
-
-
Latihan kognitif dengan menggunakan imajinasi untuk membayangkan secara detail mengenai tahap-tahap yang akan dilakukan oleh subjek dan konsekuensi yang mungkin dihadapi oleh subjek.
-
Referensi : Adriansyah, M. A., Rahayu, D., & Prastika, N. D. (2015). Pengaruh Terapi Berpikir Positif dan Cognitive Behavior Therapy (CBT) Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Mahasiswa Universitas Mulawarman. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 4(2), 105-125.Aini, D. K. (2019). Penerapan Cognitive Behaviour Therapy dalam Mengembangkan Kepribadian Remaja di Panti Asuhan. Jurnal Ilmu Dakwah, 39(1), 70. https://doi.org/10.21580/jid.v39.1.4432Alang, A. H. (2020). TEKNIK PELAKSANAAN TERAPI PERILAKU (BEHAVIOUR). Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan dan Penyuluhan Islam, 7(1).Hartati, S. (2012). PENDEKATAN KOGNITIF UNTUK MENURUNKAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIQUENSI PADA REMAJA. Humanitas, 9(2), 123-146.Kramer, G.P, Dougles A. Bernstein, V. Phares. (2014). Introduction to Clinical Psychology 7th Ed. Prentice Hall: Singapura
Kelompok 3
Psikologi Klinis A
Radika Mailana (1810321002)
Resti Yuliani (1810321013)
Dita Nuraini Putri (1810321015)
Shavarra Dwiantara C (1810322029)
Adinda Naila Syafitri (1810323013)