Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Diagnosis Keperawatan, Penyakit Tuberculosis - Coggle Diagram

- - - - Obstruksi Jalan Napas
        
        Berupa
        
        Retensi Sekret
    - - Dispnea
      - Batuk Berdarah
      - Perubahan Frekuensi Pernapasan
    - - Interveni (NIC)
        
        Tempatkan klien di posisi semi- atau Fowler tinggi
        
        Mengkaji fungsi pernafasanMengkaji fungsi pernafasan
        
        Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
        
        memberikan obat yang dbutuhkan seperti agen mukolitik
      - Kriteria berhasil ditunjukan dengan
        
        Menunjukan bersihan jalan napas yang efektif
        
        batuk dan mengeluarkan sekret secara efektif
        
        mempunyai jalur napas paten
  - - - Kelelahan
      - Hiperventilasi
    - - Dipsnea
    - - Kriteria berhasil ditunjukan dengan
        
        klien menunjukan pola pernapasan efektif yang dibuktikan oleh status pernapasan yang tidak terganggu ventilasi
        
        menunjukan pernapasan optimal pada saat terpasang ventilator mekanis
        
        Mempunyai kecepatan dan irama pernapasan dalam batas normal
      - Intervensi (NIC)
        
        Mengkaji insersi jalan napas, memantau adanya pucat, sianosis, dan efek obat
        
        Memantau pernapasan yang bunyi dan pola pernapasan
        
        Menginformasikan kepada klien tentang teknik relaksasi
        
        Mendiskusikan perencanaan dengan klien untuk perawatan di rumah
  - - - Penyakit
    - - Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal
    - - Kriteria berhasil ditunjukan dengan
        
        Pasien akan menunjukan termoregulasi
        
        Menunjukan metode yang tepat untuk mengukuran suhu
        
        Mengetahui tindakan untuk mencegah peningkatan suhu tubuh
      - Intervensi (NIC)
        
        Mengkaji aktivitas kejang, hidrasi, tanda-tanda vital
        
        memantau suhu sesuai kebutuhan
        
        Berikan antipiretik, seperti asam asetilsalisilat (ASA) (aspirin)
  - - - Perilaku yang gagal mematuhi
    - - Kepercayaan Kesehatan
    - - Kriteria berhasil ditunjukan dengan
        
        Ketidakpatuhan menurun
        
        klien tidak melakukan penganiayaan terhadap pemberi perawatan
        
        Mematuhi program pengobatan
        
        melaporkan pengendalian penyakit
      - Intervensi (NIC)
        
        Mengidentifikasi kemungkinan penyebab perilaku ketidakpatuhan
        
        Membantu pasien dan keluarga dalam memahami kebutuhan
        
        Instruksi tertulis tentang manfaat dan lokasi aktivitas pelayanan kesehatan
        
        Konsultasikan dengan dokter tentang perubahan program pengobatan
  - - - Kelemahan
    - - Keletihan
      - Dipsnea
    - - Kriteria berhasil ditunjukan dengan
        
        Pasien mampu melakukan ADLnya secara mandiri dan tidak kelelahan
        
        Menunjukan toleransi aktivitas dibuktikan oleh indikator
      - Intervensi NIC
        
        meningkatkan aktivitas klien sesuai dengan peningkatan toleransi
        
        Mengkaji respons emosi,sosial, dan spiritual terhadap aktivitas
        
        Mengkaji tingkat kemampuan klien
        
        memberikan dukungan dan semangat
- - - - 2 atau lebih 3 sampel positif dengan metode pengambilan sewaktu pagi sewaktu (SPS)
      - 1 sampel dahak positif dan foto dada memperlihatkan tuberculosis
      - 1 sampel dahak BTA positif dan perkembangan bakteri tuberkulosis positif
      - 1 atau lebih sampel dahak positif saat 3 sampel sebelumnya negatif dan tidak ada perubahan setelah diberikan obat antibiotik non OAT (obat anti tuberkulosis)
    - - minimal 3 sampel dahak SPS negatif
      - gambaran tuberkulosis berdasarkan foto toraks tidak normal
      - HIV Negatif tidak ada perubahan setelah diberi obat antibiotik non OAT (obat anti tuberkuosis dan doketr yang menetukan pengobatan yang dilakukan
  - - - belum pernah melakukan pengobatan dengan obat (OAT) atau sudah berobat selama 1 bulan
    - - pasien kambuh
      - pasien yang diobati kembali setelah gagal
      - pasien diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow up)
    - - riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui
  - - - pada jaringan parenkim paru
        kecuali bagian pleuras/kelenjar hilus
    - - selaput otak, selaput jantung,limpa
        ,sendi,tulang,kulit dan organ lain
  - - - resisten terhadap satu jenis OAT lini pertama
    - - Resisten terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama selain isonazid (H) dan rifampisin (R) secara bersamaan
    - - Resisten terhadap isoniazid (H) dan rifampisin (R) seacra bersama, dengan atau tanpa diikuti restant OAT lini pertama lainnya
      - penyebab: - 75%= infeksi pathogen TB-MDR, 25%= proses pengobatan tidak lengkap
    - - Resisten terhadap 4 obat anti tuberkulosis (rifampisin, isoniazid, dan 2 obat baru), obat baru terlibat dalam XDR-TB (fluoroquinolones (levofloxacin,moxifloxacin), dan suntikan aminoglikosida kedua, kanamycin, capreomycin, dan amikasin), dan kasus yang jarang terjadi,
    - - Resisten terhadap rifampisin dengan atau tanpa resisten terhadap OAT lain yang terdeteksi menggunakan metode genotip (tescepat molekuler) atau metode fenotip (konvensional)
- - - - Meliputi
        
        Data Umum
        
        mencakup
        
        Nama Pasien
        
        Umur biologi pasien
        
        35 tahun
        
        Agen lingkungan sekitar pasien
        
        Tinggal di lingkungan padat penduduk
        
        menunjukkan
        
        1 more item...
        
        Riwayat Pasien
        
        mencakup
        
        Kondisi/Keluhan Pasien
        
        berhubungan dengan
        
        Manifestasi klinis TB
        
        1 more item...
        
        Riwayat Medis Pasien
        
        1 tahun lalu mendapatkan pengobatan TB dan berhenti setelah 3 bulan
        
        menunjukkan
        
        1 more item...
        
        Riwayat Penyakit Keluarga
        
        Identifikasi anggota keluarga dengan riwayat TB
    - - Meliputi
        
        Pemeriksaan Fisik
        
        mencakup
        
        tanda-tanda vital pasien
        
        menunjukkan
        
        Keadaan normal
        
        1 more item...
        
        Keadaan abnormal
        
        1 more item...
        
        Pemeriksaan Penunjang
        
        diantaranya dengan
        
        Rontgen Thorax
        
        menunjukkan
        
        Infiltrasi di paru kanan
        
        1 more item...
        
        Efusi pleura dextra
        
        1 more item...
- - - - Batuk berdahak 2 minggu lebih
    - - Berkeringat pada malam hari tanpa melakukan aktivitas fisik hingga sesak napas
      - Dahak ketika batuk bercampur darah (Batuk Darah/ Hemoptisis)
      - Kelelahan, badan lemas, malaiase
      - Nafsu makan yang menurun
      - Penurunan berat badan yang dapat menjadi anoreksia
      - Demam (pireksia) meriang dan diaphoresis
      - Dispnea hingga dapat terjadi rales atau rhonchi pada auskultasi paru.
  - - - Ruang Isolasi
    - - Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
        
        Lini Pertama
        
        Isoniazid (H)
        
        Rimfapisin (R)
        
        Pirazinamid (Z)
        
        Streptomisin (S)
        
        Etambutol (E)
        
        Lini Kedua
        
        Grup A
        
        Florokuinolon
        
        Grup B
        
        OAT Suntik Lini Kedua
        
        Grup C
        
        OAT Oral Lini Kedua
        
        Grup D
        
        D-1 OAT Lini Pertama
        
        D-2 OAT Lini Kedua
        
        D-3 OAT Tambahan
      - Panduan OAT Indonesia
        
        Kategori 1
        
        2(HRZE)/4(HR)3
        
        Kategori 2
        
        2(HRZE)S/(HRZE)/5(HRE)3
        
        Kategori Anak
        
        2(HRZ)/4(HR)
        
        2HRZE(S)/4-10HR
        
        Pasien TB Resisten Obat
        
        Obat Lini Kedua
    - - Protokol pengobatan
      - Efek samping
      - Makanan dan minuman
    - - Reseksi Segmental
      - Reseksi Baji
      - Lobektomi
- - - - Bakteri terhirup
        
        Mycobacterium tuberculosis
        masuk dan disimpan di alveoli
        
        Terjadi respon imun non spesifik
        
        Menyebabkan Fagosit oleh makrofag
        
        Bakteri TB hidup
        
        Berkembang biak menjadi sebuah koloni
        
        1 more item...
        
        Bakteri TB mati
    - - TBC disebabkan oleh
        
        Mycobacterium tuberculosis
        
        Ciri-ciri
        
        Bakteri aerob obligat yang berbentuk basil
        
        Tidak membentuk spora
        
        Merupakan Non-Motil Bacillus
        
        Bersifat Ploemorfik
        
        Merupakan phatogen intraseluler
        
        Bersifat Acid-fast
        
        Penyebab lain
        
        Mycobacterium bovis
        
        Wycobacterium africanum
        
        Mycobacterium microti
        
        Mycobacterium canettii
      - Faktor resiko
        
        Genetik
        
        Usia lanjut
        
        Individu dengan sistem kekebalan tuguh yang lemah
        
        Malnutrisi
        
        Penderita HIV
        
        Tunawisma
        
        Pecandu narkoba dan rokok
        
        Individu yang tinggal di daerah populasi miskin
        
        Imigran dari daerah yang memiliki kasus TBC tinggi