Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Job Order Costing, Umaro 09111840000007
Kelas A, Pertanyaan:
Bagaimana…
Job Order Costing
-
-
-
Tujuan Job Order Costing
Menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok pesanan secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk persatuan
Syarat-syarat
Masing-masing pesanan pekerjaan atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual
Biaya produksi harus dipisahkan kedalam dua golongan, yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan atau diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan, sedangkan biaya produksi tidak langsung (overhead) dibebankan pada pesanan tertentu atas dasar tarif yang ditentukan dimuka (Predetermined rate)
-
Harga pokok persatuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan
-
Hubungan Pengumpulan, Pengukuran, dan Pembebanan Biaya
-
-
-
-
Alokasi Biaya Overhead
Metode alokasi langsung: BOP departemen jasa dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya
Metode alokasi bertahap: Metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen jasa tidak hanya dinikmati oleh departemen produksi saja, melainkan digunakan pula oleh departemen jasa yang lain
-
Pertanyaan:
- Bagaimana contoh cara menghitung job order costing pada kasus nyata?
- Apakah kasus pesanan produk custom memungkinkan menggunakan process costing atau job order costing?