Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANALISIS AKTIVITAS ANTARPERUSAHAAN DAN INTERNASIONAL - Coggle Diagram
ANALISIS AKTIVITAS ANTARPERUSAHAAN DAN INTERNASIONAL
Kombinasi Bisnis
Masalah-masalah dalam Penggabungan Usaha
Keuntungan dari Penawaran Perdana Saham Anak Perusahaan: IPO menjadi makin umum dilakukan oleh anak perusahaan karena perusahaan berusaha mendapatkan laba yang tidak diakui (unrecognized gain) dalam nilai saham anak perusahaannya, dan pada saat yang sama mempertahankan pengendalian atas anak perusahaan.
Utang dalam Laporan Keuangan Konsolidasi: Kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai lawan aset.
Push-Down Accounting: Akuntansi pembelian (purchase accounting) mensyaratkan aset dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi perusahaan pengakuisisi pada nilai pasarnya.
Alokasi Total Biaya: Setelah total harga/biaya perolehan aset yang diakuisisi dapat ditentukan, harga perolehan tersebut harus dialokasikan ke masing-masing aset. Aset yang dapat diidentifikasi meliputi aset tidak berwujud dan aset berwujud.
Keterbatasan Tambahan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan masing-masing perusahaan yang membentuk entitas yang lebih besar tidak selalu dibuat berdasarkan basis yang dapat diperbandingkan.
Laporan keuangan konsolidasi tidak mengungkapkan pembatasan penggunaan kas di masing-masing perusahaan.
Perusahaan dengan kondisi keuangan yang buruk sering kali digabungkan dengan perusahaan yang kondisi keuangannya kuat, sehingga mengaburkan analisis kita—karena aset satu perusahaan yang dikonsolidasikan tidak dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan yang lain.
Tingkat transaksi antarperusahaan tidak dapat diketahui, kecuali prosedur yang mendasari proses konsolidasi dilaporkan laporan konsolidasi umumnya hanya menyajikan hasil akhir.
Pertimbangan Kontinjensi, kesepakatan bahwa penambahan uang akan dibayarkan oleh pembeli kepada penjual jika target kinerja masa depannya tercapai oleh perusahaan yang dikombinasi. Dengan sistem akuntansi kini, pembayaran masa depan dengan pengembalian tinggi, diakui sebagai tambahan biaya pembelian ketika uang sudah dibayarkan (biasanya disebut kenaikan goodwill).
Penjualan dan Pendapatan sebelum Akuisisi: Saat akuisisi anak perusahaan dilakukan di pertengahan tahun, perusahaan hanya melaporkan ekuitas mereka dalam pendapatan dari anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan. Terdapat dua metode menurut GAAP untuk mencapai hal tersebut:
1) Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasi dengan penjualan, beban, dan laba anak perusahaan dari tanggal akuisisi ke depan.
2) Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasinya penjualan dan beban anak perusahaan seluruh tahun dan menarik laba sebelum akuisisi sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba bersih konsolidasi.
Pembelian versus penyatuan
ringkasan akibat yang mungkin timbul dari akuntansi penyatuan yang membedakannya dari akuntansi pembelian:
Laporan laba rugi dan neraca gabungan disajikan kembali untuk seluruh periode yang dilaporkan.
Penyajian ekuitas yang lebih rendah atau penyajian laba yang lebih tinggi menghasilkan rasio return on investment-ROI yang lebih tinggi.
Penyajian aset yang lebih rendah kemungkinan menghasilkan keuntungan penghentian aset yang lebih tinggi.
Penyajian aset yang lebih rendah (understatement) (termasuk persediaan, aset tetap, goodwill, dan aset tidak berwujud) menghasilkan beban yang lebih rendah (seperti harga pokok penjualan, penyusutan, dan amortisasi) dan menghasilkan laba yang lebih tinggi.
Penyajian aset yang lebih rendah (understatement) menghasilkan ekuitas gabungan yang lebih rendah.
Aset diperoleh dan dibawa pada nilai buku, bukan pada nilai pasar yang tersedia.
Mekanisme Akuntansi
FASB mengeluarkan dua standar penting (SFAS 141 "Business Combination" dan SFAS 142 "Goodwill and Other Intangible Assets") terkait dengan akuntansi dan pelaporan penggabungan usaha. Standar ini mengharuskan penggunaan metode pembelian dalam akuntansi akuisisi dan tidak diamortisasinya goodwill.
Laporan keuangan konsolidasi melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaannya dalam satu perangkat laporan.
Konsolidasi meliputi dua langkah: agregasi dan eliminasi.
Pertama, laporan keuangan yang telah dikonsolidasi menggabungkan aset, kewajiban, pendapatan, dan beban anak perusahaan dengan pos yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan induk.
Langkah kedua adalah mengeliminasi transaksi antarperusahaan (atau pos resiprokal) untuk menghindari penghitungan ganda (double counting) atau laba yang diakui prematur.
Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi memiliki umur yang tak terbatas, dan karenanya tidak diamortisasi. Namun, goodwill ditelaah setiap tahun untuk penurunan nilai (impairment).
Alasan ekonomis Penggabungan Usaha
Memperkuat manajemen
Meningkatkan efisiensi operasi
Mendorong diversifikasi
Untuk menjamin sumber keuangan atau akses terhadap sumber keuangan.
Mempercepat masuk ke pasar
Mencapai skala ekonomi
Memperoleh manfaat pajak
Untuk memperoleh sumber bahan baku, fasilitas produksi, teknologi, jaringan pemasaran, atau pangsa pasar yang tidak ternilai.
Efek Investasi (Efek yang dapat diperdagangkan)
Pengungkapan Efek Investasi
Fokus pada catatan yang diperlukan
Analisis Efek Investasi
Menganalisis distorsi akuntansi dari efek
Hal yang harus diwaspadai analis: 1) Peluang untuk mengakui penjualan keuntungan (gains trading), 2) Kewajiban yang diakui sebesar biaya, 3) Definisi sekuritas ekuitas yang tidak konsisten, 4) Klasifikasi berdasarkan niat/maksud
Memisahkan Kinerja dan Aset Operasi dari Kinerja dan Aset Investasi
Akuntansi untuk Efek Investasi
Akuntansi untuk efek investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya
Efek Utang
Dimiliki hingga jatuh tempo
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Efek Ekuitas
Tidak memiliki pengaruh (pemilikan < 20%)
Pengaruh signifikan (pemilikan 20%-50%)
Kepentingan pengendali (pemilikan >50%)
Dilaporkan pada laporan posisi keuangan berdasarkan biaya perolehan
ASC 320 DAN ASC 825 (US GAAP) serta IAS 39 (IFRS)
Efek Derivatif
Klasifikasi derivatif dan akuntansi
spekulatif
Lindung nilai
Lindung nilai arus kas
Lindung nilai valuta asing
Lindung nilai atas nilai wajar
Pengungkapan
Pengungkapan Kuantitatif: Menyajikan informasi kuantitatif terkait dengan aktivitas lindung
Pengungkapan Kualitatif: Biasanya menjelaskan jenis aktivitas lindung nilai yang dilakukan perusahaan dan metode akuntansi yang digunakan.
Risiko Tingkat Bunga yang Dihadapi: Aktivitas lindung nilai terkait dengan tingkat bunga adalah perjanjian swap. Biasanya, utang dengan tingkat bunga variabel memberikan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan utang dengan tingkat bunga tetap. Jadi, perusahaan dapat menurunkan biaya bunganya melalui swap.
Risiko Nilai Tukar Valuta Asing: Risiko nilai tukar valuta asing terkait dengan investasi pada anak perusahaan, dan utang anak perusahaan yang dinyatakan dalam valuta asing
Tujuan: menginformasikan kepada analis mengenai potensi risiko potensial yang mendasari efek derivatif
Definisi
Kontrak swap (swap contact): : perjanjian sua pihak/lebih untuk menukar arus kas masa depan.
Kontrak berjangka (future contract): Perjanjian antara dua pihak/lebih untuk mebeli/menjual komoditas tertentu/aset keuangan pada tanggal dimasa depan dengan harga pasti.
Kontrak opsi (option contract): memberi hak pada salah satu pihak, bukan kewajiban untuk melakukan transaksi
Analisis
Tujuan penggunaan derivatif: mengidentifikasi tujuan perusahaan menggunakan derivatif dinilai sangat penting. hal ini disebabkan oleh resiko terkait dengan derivatif spekulasi lebih tinggi dibandingkan derivatif untuk lindung nilai.
Resiko yang dihadapi dan Efektivitas strategi lindung nilai: Saat seorang analis menyimpulkan bahwa suatu perusahaan menggunakan derivatif sebagai lindung nilai, ia harus menganalisis risiko dasar suatu perusahaan, strategi manajemen risiko perusahaan, aktivitas lindung nilainya, dan efektivitas operasi lindung nilai.
Risiko Khusus Transaksi versus Risiko Perusahaan secara Keseluruhan: Perusahaan melakukan lindung nilai atas risiko khusus yang terkait dengan transaksi, komitmen, aset, dan/atau utang tertentu. Meskipun melindungi risiko tertentu biasanya mengurangi keseluruhan risiko yang dihadapi perusahaan terhadap variabel ekonomi mendasar, perusahaan jarang menggunakan derivatif dengan tujuan untuk melakukan lindung nilai atas keseluruhan risiko perusahaan.
Cakupan dalam Laba Operasi atau Non-operasi: Masalah analisis lainnya adalah apakah keuntungan dan kerugian instrumen derivatif yang sudah (belum) direalisasi akan dimasukkan sebagai bagian dari laba operasi atau non-operasi. Jika derivatif merupakan instrumen lindung nilai, keuntungan dan kerugian belum (sudah) direalisasi seharusnya tidak termasuk dalam laba operasi
Opsi Nilai Wajar
Implikasi analisis
Tugas penting analisis: Evaluasi keandalan pengukuran nilai wajar dan dampaknya pada laporan keuangan
Adopsi Oportunis dari SFAS 159
SEAS 159 (Kode ASC 825-10-25) memungkinkan kebijakan cukup pada perusahaan dlm memilih aset/liabilitas khusus yang akan menggunakan opsi wajar
Analis perlu verifikasi apakah pilihan nilai wajar tsb memiliki peluang untuk mempercantik laporan keuangan.
Persyaratan nilai wajar
Perusahaan diberi fleksibilitas untuk scr kolektif mennerapkan opsi nilai wajar pada aset dan liabilitasnya.
Aset dan Liabilitas yang sesuai opsi wajar. Komponen yang tidak dapat dilaporkan sebesar nilai wajarnya: 1) Investasi pada entitas anak yang perlu dikonsolidasi, 2) aset dan kewajiban manfaat setelah pensiun, 3) aset dan kewajiban sewa, 4) jenis kontrak asuransi tertentu, 5) komitmen pinjaman, dan 6) investasi metode ekuitas dalam kondisi-kondisi tertentu.
Persyaratan pelaporan:
2) Semua perubahan pada nilai wajar aset/ liabilitas, termasuk keuntungan dan kerugian yg belum direalisasi akan dimasukkan dalam laba neto
3) Cara memasukkan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi menjadi tidak dijelaskan. Perusahaan bisa memilih akan melaporkan berbeda dengan komponen arus kas atau secara bersama-sama.
1) Nilai tercatat aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan akan selalu sebesar nilai wajarnya pada saat tanggal pengukuran
Akuntansi Ekuitas
Mekanisme Akuntansi
Dilaporkan pada biaya perolehan yang telah disesuaikan
Harus menghentikan akuntansi metode ekuitas ketika investasi tersebut dikurangi menjadi 0 dan seharusnya tidak memberikan rugi tambahan
Pendapatan investee harus dipisahkan dari laba operasi inti dalam analisis laba perusahaan investor jiks investasi itu dianggap strategis
Akun investasi dilaporkan pada jumlah yang sama dengan bagian proporsional ekuitas pemegang saham dari perusahaan investee
Jika jumlah investasi awal melebihi bag. proporsional dari nilai buku perusahaan investee, kelebihan tsb dialokasikan pada aset berwujud dan tidak berwujud yang dapat diidentifikasi yang disusutkan/ diamortisasi selama masa manfaatnya.
Implikasi Analisis
Pengakuan laba perusahaan investasi, uang yang dihasilkan perusahaan penerima investasi sebanding dengan uang yang diterima investor.
Investasi modal yang tidak di akui
Cadangan pajak atas laba anak perusahaan yang tidak dibagikan