Karya-karya dan Metodologi Tafsir Bi al-Mathur
TAFSIR AT-TABARI
TAFSIR BI AL- MUNIR
Karya-karya At-Tabari
Metode Tafsir at-Tabari
Biografi singkat Imam At-Tabari
Sumber-sumber tafsir At-Tabari
Tokoh utama Tafsir bi al-Mathur dan biografi singkat mereka:
Sampel pertama: mentarjih satu qiraat atas qiraat lain
Definisi
Penafsiran ayat-ayat al-Quran yang dibuat menggunakan penjelasan dari:
hadis-hadis Rasulullah Saw yang sahih
riwayat para sahabat
ayat Al-Quran
dengan sesuatu yang dikatakan oleh Tabiin.
tafsir Bi al-Ma’tsur biasa disebut juga tafsir
riwayat.
tafsir riwayat (ma’tsur) adalah keterangan yang terdapat dalam al-Quran, Sunnah atau kata-kata sahabat sebagai penjelasan maksud dari firman Allah, yaitu penafsiran al-Quran dengan Sunnah Nabawiyyah.
tafsir bi al-Ma’tsur adalah tafsir al-Quran dengan al-Quran, penafsiran al-Qurandengan as-Sunnah atau penafsiran al-Quran menurut atsar (riwayat- riwayat) yang timbul dari kalangan sahabat .
At-Tabari dan tafsirnya “Jami’ al-Bayan”
Ibn Kathir dan tafsirnya “Tafsir al-Quran al-Adzim.”
Abu Ja’far, Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Kathir bin
Ghalib. Lahir di Tibristan 224 H, wafat di Baghdad 310 H.
Keilmuan AT-Tabari
Mujtahid Mutlak
Imam Besar
Ahli tafsir
Ahli hadits
Faqih
Ahli Sejarah
Akhbar ar-Rusul wa al-Muluk atau dikenal dengan Tarikh at-
Tabari (sejarah)
Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an (tafsir)
Ikhtilaf al-Fuqaha (Fiqh)
Al-Mustarsyid (Aqidah)
Tafsir-tafsir terdahulu dari para sahabat dan tabi’in
Kitab-kitab bahasa
Qiraat para imam
Pendapat para fuqaha
Menafsirkan Al Quran dengan tafsir bi al-Mat’sur
Merujuk bahasa
Menerapkan kaidah ilmu nahu
Menjelaskan makna dengan dalil-dalil syair
Mentarjih satu qiraat atas qiraat lain
Mentarjih satu pendapat fiqh atas pendapat lain
Memenangkan mashab salaf
Mengomentari sebahagian dongeng-dongeng israiliyat
Di antara ibarat yang sentiasa digunapakai at-Tabari dalam mentarjih qiraat, “qiraat yang aku benarkan digunapakai di sini
hanyalah qiraat…,” atau “qiraat inilah yang lebih benar,” atau dengan, “dari kedua qiraat itu, yang paling sah adalah qiraat
pertama…”
Namun terkadang ianya mertarjih satu qiraat atas qiraat lain
sementara keduanya termasuk qiraat mutawatirah, seperti tarjih qiraat pada Q.S. al-Haysr 59: 7, dimana ianya hanya
membolehkan qiraat ( دُولَةً) dengan baris dhammah pada huruf dal (د) dan baris fathah pada huruf akhirnya.
Sampel Kedua: mentarjih satu pendapat fiqhi atas pendapat lain
At-Tabari memilih hukum yang melihat boleh memakan
daging kuda pada Q.S. an-Nahl 16: 8
Sampel ketiga: mengomentari riwayat israiliyat
﴿ وَاتْلُ عَلَيْهِّمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِّالْحَ قِّ إِّذْ
Q.S. al-Maidah 5: 27 tidak menyebut secara jelas siapa dari
kedua anak Adam yang berkorban. Sebahagian riwayat menyatakan bahwa keduanya adalah Qabil dan Habil, yang
lainnya menyatakan bahwa keduanya adalah Bani Israil yang dikuatkan oleh ayat yang datang setelah kisah kedua anak Nabi Adam tersebut dimana ianya menyebutkan hakikat hukum membunuh yang disyariatkan kepada Bani Israil.
Nilai Tafsir At-Tabari di mata ulama
Tafsir yang paling dekat kepada Al Quran dan Sunnah (Ibn Taimiyah, Majmu' Fatawah)
Tafsir yang bersih dari bid’ah. (Ibn Taimiyah)
Tidak menukil dari perawi-perawi yang meragukan. (Ibn Taimiyah)
Tidak ada penafsir yang lebih banyak tahu tentang tafsir bi alMatsur di muka bumi ini dari Muhammad bin Jarir (Ibn Khuzaimah, Tabaqat al-Mufassirin li ad-Daudi)
Seandainya tafsir Ibn Jarir at-Tabari ada di tangan kita hari ini (sebelum ianya ditemukan), kita tidak perlu lagi menggunapakai tafsir-tafsir bi al-Matsur yang datang di belakang hari. (Noloka 1860 M, at-Tafsir wa al-Mufassirun)
Tafsir tunggal yang tidak ada samanya kerana riwayat dan dirayah. (As-Suyuti, at-Tafsir wa al-Mufassirun).
At-Tabari mulai menulis tafsirnya setelah solat istikharah selama tiga tahun hingga Allah menguatkan hatinya.(Muqaddimah Tafsir at-Tabari)