Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
EPIDEMIOLOGI KANKER LEHER RAHIM (KANKER SERVIKS) - Coggle Diagram
EPIDEMIOLOGI KANKER LEHER RAHIM (KANKER SERVIKS)
Faktor resiko
Hubungan seksual yang tidak sehat
Berganti-ganti pasangan seksual
Paritas (banyaknya kelahiran hidup)
Merokok
Penggunaan pil KB
Pasangan seksual (sirkumsisi)
Sosial ekonomi yang rendah
Intensitas infeksi
Sistem imun yang lemah
Adanya riwayat papsmear positif
diet (defisiensi vitamin A, rendah karotenoid, dan rendah asam folat
Kanker/tumor ganas terdiri dari sel-sel yang tumbuh dengan cepat dan tidak mempunyai pembungkus. Tumbuh tidak teratur dan tidak terkendali, mendesak ke sekitarnya dan menyusup ke tempat yang lebih jauh (mengikuti peredaran darah)
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di sel-sel leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus)
Proses terjadinya kanker serviks
ditularkan melalui hubungan seksual
penderita yang terinfeksi virus HPV tidak merasakan gejala
dalam beberapa tahun akan terjadi kelainan pada leher rahim yang disebut dengan LESI PRA KANKER
lesi pra kanker bila tidak ditemukan dan diobati dengan segara dapat menjadi kanker serviks
Siapa saja yang beresiko
aktivitas seksual <20 tahun
berganti-ganti pasangan seksual
terpapar Infeksi Menular Seksual
papsmear sebelumnya abnormal
perokok aktif maupun pasif
penurunan imunitas tubuh (HIV/AIDS, penggunaan kortikosteroid yang lama)
mempunya ibu/kakak yang menderita kanker serviks
Pencegahan
Papsmear : prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel sel dari leher rahim, untuk melihat ada tidaknya kelainan yang dapat mengarah kepada kanker serviks
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) : tes visual dengan menggunakan larutan asam cuka (asam asetat 2%) dan larutan iosium lugol pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi setelah dilakukan olesan
VILI (Inspeksi Visual Lugoliodin) : jenis pemeriksaan ini menggunakan iodine dan gambaran hasil hampir sama dengan pemeriksaan IVA, namun saat ini belum cukup sering digunakan
Test DNA HPV (genotyping / hybrid capture) : lebih sering digunakan sebagai deteksi dini di negara maju
Gejala dan tanda
nyeri saat berhubungan intim
keputihan yang tidak biasa
pendarahan vagina yang tidak normal
frekuensi buang air kecil meningkat
mudah lelah
pembengkakan di salah satu tungkai
di Indonesia setiap tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sekita 8000 kasus berakhir dengan kematian
kasus baru di negara berkembang 3x lebih banyak daripada di negara maju, karena hygiene personal di negara berkembang kurang bersih dan terjaga
di Amerika Serikat diperkirakan 15.000 kasus kanker serviks/tahun dan 4600 meninggal/ tahun
Kanker serviks di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia