Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Terapi Naratif, FITRIA INDAH SARASWATI BK A - Coggle Diagram
Terapi Naratif
Proses Terapeutik
- Menyelidiki bagaimana masalah mengganggu, mendominasi, atau mengecilkan hati klien
- Mengundang klien untuk melihat diri atau ceritanya dari perspektif berbeda dengan menawarkan makna alternatif terhadap perstiwa.
- Mewujudkan masalah dan atribut niat menekan dan taktik terhadap itu
- Menemukan momen ketika klien tidak didominasi atau didorong oleh masalah dia mencari pengecualian terhadap masalah.
- Berkolaborasi dengan klien untuk sampai pada nama masalah yang sama-sama dapat diterima oleh kedua belah pihak
- Menemukan bukti historis untuk mendorong pandangan baru tentang klien sebagai orang yang cukup kompeten untuk menantang, mengalahkan atau keluar dari dominansi atau tekanan masalah.
- Mintalah klien untuk berspekulasi tentang apakah bentuk masa depan yang dapat diharapkan dari orang kompeten, kuat yang muncul. Ketika klien bebas dari cerita yang jenuh dengan masalah masa lalu, dia dapat merencanakan terhadap masa depan yang tidak terlalu problematis
- Temukan atau ciptakan audien untuk memahami dan mendukung cerita baru. tidak memadai sekedar membaca cerita baru. klien perlu menghidupkan cerita baru di luar terapi. Karena masalah seseorang awalnya dikembangkan dalam konteks sosial, penting untuk melibatkan lingkungan sosial dalam mendukung cerita kehidupan baru yang muncul dalam percakapan dengan terapis.
Teknik-Teknik Konseling
- Eksternalisasi Masalah. Membantu Konseli memisahkan seseorang dari masalah konseli yang membedakan kesulitan yang dialami konseli
- Memunculkan Dilema. Konselor akan membantu konseli mengamati aspek-aspek yang mungkin menjadi timbulnya masalah.
- Prediksi Kemunduran. konselor akan membantu konseli dalam melakukan tindakan dalam menghadapi kesulitan.
- Menulis ulang kehidupan melalui Narasi baru.
Tujuan Konseling Naratif
- Membantu Konseli memiliki kemampuan dalam menggambarkan pengalaman mereka dalam bahasa yang baru dan menyegarkan
- Membantu konseli dalam menemukan atau membangun pengalamannya yang baru
- Membantu konseli dalam mengeksplorasi kedalam diri mereka tentang berbagai keinginan atau harapan, aspirasi, kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan, penyelesaian, dan kondisi emosi yang terluka,
Konsep-Konsep Utama
Peranan Cerita
Benar-benar membentuk realitas di mana mereka membentuk dan memberikan kontribusi terhadap apa yang dilihat, dirasakan dan dilakukan.
-
-
-
Hubungan Terapeutik
Hubungan terapis ditandai dengan kerjasama, rasa kasih sayang, pemikiran yang dalam, dan penemuan. Jika hubungan ini benar-benar sebuah hubungan kerja sama, harus sadar kekuatan yang ada dalam praktek profesionalnya.
Winslade, Crocket dan Monk (1997) menjelaskan hubungan kerja sama ini sebagai hubungan saling berbagi kekuasaan. Klien berkuasa ketika mereka memiliki kekuasaan untuk berbicara mengenai diri mereka sendiri.
Terapis masuk dalam dialog ini dan memberikan pertanyaan untuk memunculkan perspektif, sumber dan pengalaman unik dari klien
Konselor yang menggunakan pendekatan konseling naratif berasumsi bahwa Konseli memiliki kemampuan, keterampilan, dan komitmen yang dapat menolongnya mengatasi dirinya dari pengaruh yang muncul karena masalah yang dialaminya
Dari seluruh konstruktionist, Michael White dan David Epston (1990) dikenal mereka menggunakan terapi naratif. Menurut White (1992), individual membentuk makna kehidupan dalam cerita interpretive, di mana kemudian diperlakukan sebagai ‘kebenaran’.
Konseling Naratif merupakan salah satu upaya bantuan kepada konseli agar dapat menceritakan kembali narasi kehidupan mereka dan membantunya untuk kembali ke pribadinya masing-masing.
-