Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
3, 4, 5 - Coggle Diagram
3, 4, 5
Tujuan Pendekatan Behavioristik
menghilangkan tingkah laku yang salah dan membentuk tingkah laku yang baru
refleksi masalah konseli
Dasar pemilihan
penggunaan strategi konseli
sebagai kerangka untuk menilai hasil konseli
Kegunaan Pendekatan Behavioristik
usaha untuk memanfaatkan secara sistematis pengetahuan teoritis dan empiris yang dihasilkan dari penggunaan metode eksperimen dalam psikologi untuk memahami dan menyembuhkan pola tingkah laku abnormal
untuk pencegahan dan penyembuhan abnormalitas tersebut dimanfaatkan hasil studi eksperimental baik secara deskriptif maupun remedial
menyembuhkan berbagai gangguan tingkah laku dari yang sederhana hingga yang kompleks, baik individu maupun kelompok
Konsep Teori Behavioristik
menurut pandangan Aubrey. J Yates (1970)
Psikodinamika dan psikiatri tidak mampu menyelesaikan seluruh tingkah laku yang salah
tingkah laku abnormal yang tidak disebabkan gangguan organik terjadi karena kekeliruan belajar
konsep seperti ketidaksadaran, id, ego, superego, insight, dan self, tidak digunakan untuk menyembuhkan tingkah laku
Simptom merupakan penyimpangan tingkah laku yang penyembuhannya dilakukan dengan menghilangkan tingkah laku tersebut, dan bukan sekedar mengganti simptom
penelitian tentang sebab-sebab terjadinya simptom dan mencari stimulus yang menyebabkan terjadinya simptom sangat diperlukan bagi penyembuhannya
Asumsi Dasar Teori Behavioristik
Menurut Jay Lynn dan John P. Garske (1985)
memiliki konsentrasi pada proses perilaku
menekankan dimensi waktu here and now
manusia berada dalam perilaku maladaptif
proses belajar merupakan cara yang efektif untuk mengubah perilaku maladaptif
melakukan penetapan tujuan perubahan perilaku
menekankan nilai secara empiris dan didukung dengan berbagai teknik dan metode
Konsep penyimpangan tingkah laku
menurut Aubrey Yates
menunjukkan gejala neuroticism yang tinggi, sekalipun ada tekanan (stress) yang rendah tetapi dihayati subyek sebagai ancaman
memperlihatkan gejala neuroticism yang rendah akan tetapi memiliki tekanan (stress) yang tinggi
memperlihatkan gejala neuroticism yang rendah akan tetapi gagal untuk memperoleh keterampilan yang kompelks
memperlihatkan gejala psychoticism yang tinggi