Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Metode Dalam Pemeriksaan Psikologi Klinis. - Coggle Diagram
Metode Dalam Pemeriksaan Psikologi Klinis.
Definisi
Wawancara klinis sukar dibedakan dengan wawancara psikoanalitis
Wawancara klinis mementingkan realitas psikologis
Bagaimana sifat dan cara pengalaman subjektif seseorang terhadap suatu peristiwa
Bukan mementingkan aktualisasi historis
Kenyataan sebagaimana terjadinya secara fakta objektif dalam riwayat hidup klien
Wawancara klinis merupakan suatu bentuk cerita (narrative) yang diarahkan pada pengalaman klien.
wawancara mendalam
(Depth Interview)
Peranan Terapis dalam Pemeriksaan Psikologi Klinis.
Klien dapat bersikap positif terhadap terapis atau bersikap negatif, tergantung dari pengalaman sebelumnya mengenai wawancara yang pernah dijalani. Dari sudut klien wawancara yang ia rasakan akan berbeda-beda, misalnya:
Sebagai suatu keadaan yang dapat embebaskannya dari suatu penderitaan, dikarenakan klien memandang terapis sebagai seorang yang mempunyai keahlian.
Sebagai sesuatu yang berbahaya, suatu kewajiban, yang mana klien merasa terancam untuk membeberkan kelemahannya yang selama ini selalu ditutupi.
Pihak terapis/pemeriksa harus pula menyadari sikapnya terhadap klien agar tidak terjadi proyeksi dalam menafsirkan/menginterpretasikan suatu hasil wawancara/pengamatan terhadap klien
Jenis klien yang datang
Dewasa yang normal atas kemauan sendiri
masih mempunyai judgement yang baik tentang keadaan diri dan lingkungan realistis
tidak psikotis
meminta persetujuan klien untuk melakukan wawancara dengan pihak lain yang terkait dengannya (suami/istri, anak, dan teman)
yang tidak datang atas kemauan sendiri
maka terapis perlu mengetahui latar belakang pengiriman seorang klien kepada psikolog dan apa tujuan dari pemeriksaan.
terkadang adanya keinginan yang tak realistis dari pengirim klien kepada psikolog seperti meminta kepastian apakah seseorang itu jujur/tidak yang hal ini dia merasa tidak perlu untuk dibawa ke psikolog.
terkadang terapis harus memberikan penjelasan tertentu atau membangkitkan semngat motivasi klien untuk menjalani pemeriksaan psikologis.
Pemeriksaan Psikologis Klinis Pada Tahap Awal
setelah itu pembicaraan diarahkan pada keluhan klien
jika terapis memutuskan untuk membicarakan hal-hal yang lebih mendalam pada pertemuan pertama ia hanya mempunyai waktu minimal 1 jam, dengan syarat:
Klien cukup stabil
tak begitu terganggu
terapis siap serta ada waktu yang cukup untuk membicarakan hal tersebut.
Pertemuan pertama biasanya berlangsung selama 10-15 menit sebelum dapat tercapainya
rapport
yang baik.
Pada akhir pertemuan pertama sebaiknya terapis mempersiapkan akhir wawancara dengan memberikan pengarahan wawancara pada satu topik tertentu dan mempersiapkan untuk konsultasi selanjutnya.
Schraml (1969) membedakan antara 'percakapan dirundingkan' (
uberlegte gesprach)
dengan 'percakapan yang tak dirundingkan'
(unuberlegte gesprach)
selain daripada terecana untuk tujuan mengadakan diagnosis melalui anamnesis
'percakapan tak dirundingkan
(unuberlegte gesprach)
Unuberlegte gesprach
(Percakapan yang tak dirundingkan) merupakan kontak bicara antara terapis/ petugas dengan klien, tanpa adanya pemikiran yang khusus tentang kemungkinan suatu akibat yang terapeutik.
Dalam hal ini secara tidak sengaja terjadi percakapan antara klien dengan terapis, atau antara klien dengan petugas pendaftaran klien, yang mana dua orang ini terlibat percakapan yang setaraf.
'Percakapan yang dirundingkan
(uberlegte gesprach)
Uberlegte gesprach
(Percakapan yang dirundingkan) merupakan percakapan antara klien dengan terapis/petugas, yang terjadi dalam rangka tugas pemeriksaan.
Dalam hal ini dilakukan secara berulang kali hingga mempengaruhi pembentukan tingkah laku klien.
Anamnesis & Bentuk-bentuk Percakapan/Wawancara Klinis
Anamnesis merupakan kegiatan menanyakan kepada klien mengenai suatu persoalan yang dialaminya, mengenai riwayat hidupnya.
Autoanamnesis
jika keluhan/ persoalan ditanyakan kepada orang yang bersangkutan.
Alloanamnesis/ heteroanamnesis
Jika keluhan/persoalan ditanyakan kepada pihak lain.
Teknik-Teknik Bertanya
Embedding questions
menyembunyikan pertanyaan yang lebih signifikan, ke dalam pertanyaan yang lebih signifikan, ke dalam pertanyaan lain. seperti pertanyaan tentang fakta-fakta rutin di lingkungan sekolah diselpkan pertanyaan sensitif untuk subjek misalnya tentang pacar.
Leading questions
memberika pertanyaan yang terarah pada sesuatu yang ingin diketahui, dengan cara yang hati-hati.misalnya ingin menanyakan perilaku agresif/impulsif terhadap istri dengan bertanya tentang kebiasaan-kebiasaan sejak kecil.
Progressing questions
Mulai dengan memberikan pertanyaan tentang suatu yang dekat dengan apa yang sesungguhnya ingin diketahui, kemudian menyusul pertanyaan yang secara progresif mengarah pada hal yang sesungguhnya ingin diketahui.
Projective questions
menanyakan pendapat klien tentang hal-hal tertentu atau orang lain, untuk mengetahui sistem nilai klien yang diterapkan terhadap diri sendiri atau terhadap orang lain. misalnya pendapat klien tentang film tertentu yang diasumsikan merupakan proyeksi dari pendapat klien sendiri.
Narrowing questions
mulai dengan mengajukan pertanyaan luas, kemudian disusul dengan pertanyaan yang lebih mendetail. cara ini umumnya cukup aman untuk digunakan dalam banyak situasi.
Holdover questions
menunda sesuatu pertanyaan yang tiba-tiba muncul dalam pemikiran terapis, sewaktu klien sedang menceritakan suatu peristiwa, penundaan ini dilakukan untuk mencari saat yang lebih baik untuk menanyakan hal tersebut.
BentukPercakapan
Anamnesis biografis atau riwayat perkembangan
Eksplorasi masalah
Anamnesis sosiologis
Eksplorasi psikiatri/Psikologis terhadap pribadi
Anamnesis
Wawancara klinis
Wawancara analitis
WAWANCARA
OBSERVASI
Wallen (1956) mengemukakan beberapa hal pokok yang dapat dilihat dalam observasi klinis
Penampilan umum dapat berupa penampilan fisik secara umum.
Reaksi emosi
Bicara, penampilan yang hanya dapat memberi kesan sepintas lalu tentang seorang klien, karena penampilan dan ekspresi klien dapat diubah.
TES
Tes Proyeksi
Tes Grafis
Tes Inteligensi Umum
Inventori Kepribadian