Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI - Coggle Diagram
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Kas
adalah aset yang paling likuid, mencakup uang kas dan deposito.
Setara Kas
merupakan investasi jangka pendek yang mudah dikonversi menjadi kas dan jatuh temponya pendek.
Likuiditas
juga terkait dengan kermampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek/ segera jatuh tempo.
Piutang
Piutang
adalah jumlah yang harus dibayarkan oleh perusahaan akibat penjualan barang/jasa.
Dalam laporan keuangan, piutang ditulis sebesar
nilai realisasi neto
(total piutang - piutang tak tertagih).
Analisis piutang
Risiko Penagihan
Membandingkan persentase piutang terhadap penjualan.
Memeriksa pemusatan pelanggan.
Menghitung dan memeriksa trend rata-rata penagihan piutang
Menentukan porsi piutang/wesel yang merupakan perpanjangan.
Keaslian Piutang. Salah satu faktor yang memengaruhi keandalan piutang adalah hak pengembalian barang dagangan. Hak pengembalian yang bebas berdampak pada kualitas yang rendah.
Sekuritisasi Piutang. Perusahaan menjual semua atau sebagian piutangnya pada pihak ketiga yang biasanya mendanai penjual dengan menjual obligasi ke pasar modal.
Biaya Dibayar di Muka
Merupakan pembayaran di muka atas barang/jasa yang belum diterima (sewa, asuransi, utilitas, dan pajak bangunan).
PERSEDIAAN
Persediaan
adalah barang yang dimiliki yang bersedia dijual dalam aktivitas operasi perusahaan.
Persediaan awal + Pembelian Bersih – Harga Pokok Penjualan = Persediaan Akhir
Metode Penetapan Persediaan
First-in, first-out
(FIFO) : barang yang pertama dibeli merupakan barang yang pertama dijual. Saat harga meningkat FIFO memberikan laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan LIFO. Peningkatan laba kotor dengan metode FIFO menyebabkan laba sebelum pajak lebih tinggi, sehingga utang pajak lebih tinggi.
Last-in, First-out
(LIFO) : barang yang terakhir dibeli merupakan barang yang pertama dijual. Saat harga meningkat, LIFO melaporkan persediaan akhir pada harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya penggantian. Hasilnya neraca perusahaan tidak secara akurat mencerminkan investasi lancar yang dimiliki perusahaan dalam persediaannya.
Biaya rata-rata
merupakan unit yang dijual tidak memperhatikan urutan pembelian, serta persediaan akhir hanya sebagai rata-rata tertimbang.
ASET JANGKA PANJANG
Kapitalisasi, Alokasi, dan Penurunan Nilai
Kapitalisasi (
capitalization
)
merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode berjalan, tetapi manfaatnya diharapkan dapat berlangsung selama beberapa periode di masa depan.
Alokasi (
allocation
)
merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (aset) secara periodik sepanjang satu atau lebih periode manfaat yang diharapkan. Proses ini dinamakan
penyusutan
untuk aset berwujud,
amortisasi
untuk aset tak berwujud, dan
deplesi
untuk sumber daya alam.
Penurunan Nilai (
impairment
)
merupakan proses penurunan nilai buku aset saat arus kas yang diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya tersisa yang masih tercatat pada neraca.
Kapitalisasi VS Pembebanan
Dampak Kapitalisasi terhadap Laba
a. Kapitalisasi menunda pengakuan beban yang menyebabkan laba yang lebih tinggi pada periode akuisisi, tetapi laba rendah untuk periode selanjutnya.
b. Menghasilkan serial perataan laba
Dampak Kapitalisasi terhadap Tingkat Pengembalian
InvestasiMeningkatkan fluktuasi pengukuran laba dan rasio tingkat pengembalian investasi. Kapitalisasi mempengaruhi baik laba maupun basis investasi pada rasio tingkat pengembalian investasi.
Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilitas
Dalam pembebanan biaya aset secara langsung, rasio solvabilitas mencerminkan kondisi perusahaan yang lebih buruk dari kondisi sebenarnya.
Dampak Kapitalisasi terhadap Arus Kas Operasi
Saat biaya aset dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas operasi. Sebaliknya, jika aset dikapitalisasi, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas investasi.
ASET TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM
Menilai Aset Tetap dan SDA
Menilai Properti, Pabrik, dan Peralatan
Penilaian dari aset tetap ini menggunakan prinsip biaya historis, yaitu mencatat aset sesuai harga beli. Seluruh biaya akuisisi dan persiapan dikapitalisasi pada saldo akun aset.
Menilai sumber daya alam
Perusahaan melaporkan sumberdaya alam pada biaya historis diambah biaya penemuan, eksplorasi, dan pengembangan.
Penyusutan
Penyusutan
merupakan alokasi biaya properti, bangunan, dan peralatan sepanjang masa manfaatnya.
Tingkat Penyusutan
Masa Manfaat
Didasarkan pada kondisi ekonomi, pemahaman teknis, pengalaman, dan infomrmasi mengenai fisik dan sifat produktif aset.
Faktor yang membatasi masa manfaat
: kerusakan dan keusangan.
Metode Alokasi
A. Garis Lurus
Mengalokasikan biaya selama masa manfaarnya berdasarkan beban periodik yang sama. Alasan penggunaan metode ini adalah kerusakan fisik terjadi seragam sepanjang waktu. Analisis harus waspada pada kelemahan konseptual ini yaitu kurang efisien dan membutuhkan pemeliharaan yang lebih tinggi karena penyusutan pada tahun awal sama dengan tahun berikutnya. Dan juga penyusutan ini menghasilkan bias yang makin besar pada pola tingkat pengembalian aset sepanjang waktu.
B. Dipercepat
Mengalokasi biaya aset sepanjang masa manfaat dengan pola semakin menurun. Tujuan dari metode ini adalah pajak, yaitu percepatan alokasi biaya dan berikut penangguhan laba kena pajak.
Metode penyusutan dipercepat yaitu
saldo menurun
dan
jumlah angka tahun
.
C. Khusus
Digunakan pada industri tertentu, seperti baja dan mesin berat. Metode ini mengkaitkan penyusutan dengan pada aktivitas atau entitas penggunaan aset. Pada metode ini perlu menelaah estimasi masa manfaat secara periodik untuk tetap valid dibawah kondisi yang berubah.
Deplesi
Merupakan
alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pemungutan atau produksi.
Perbedaan dengan penyusutan
adalah jika penyusutan adalah alokasi biaya aset produktif sepanjang waktu, sedangkan deplesi adalah alokasi biaya berdasar unit yang dieksploitasi dari sumber daya alam.
Deplesi
tergantu pada produks
i, jika menghasilkan lebih banyak maka biaya deplesi juga lebih tinggi pula.
Analis harus memperhatikan bahwa deplesi dapat menyebabkan komplikasi seperti keandalan dalam mengestimasi sumber daya yang diperoleh.
Analisis Aset Tetap dan SDA
Analisis Penurunan Nilai
Evaluasi jumlah kesesuaian penurunan nilai
Evaluasi kesesuaian waktu penurunan nilai
Analisis dampa penurunan nilai terhadap laba
Analisis Penyusutan dan Deplesi
Analis berfokus pada revisi masa manfaat aset. Revisi ini sering kali digunakan untuk memindahkan atau meratakan laba selama beberapa periode.
Tantangan lain untuk analisis adalah perbedaan yang timbul dari metode alokasi pada pelaporan keuangan dan tujuan pajak.
Analis dapat mempertimbangkan penyusutan tambahan berdasar percepatan dengan membagi jumlah pajak tangguhan dengan tarif pajak terkini.
ASET TAK BERWUJUD
Analisis Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud merupakan aset yang bernilai karena itu rentan sering terjadi kesalahan penilaian
Goodwill yang dicatat hanya pada saat akuisisi, dan sebagian besar goodwill terdapat di luar laporan keuangan.
Keleluasaan manajemen dalam mengamortisasi yaitu dengan meningkatkan laba yang dilaporkan dengan cara mengamortisasi aset tak berwujud sepanjang periode yang melebihi periode manfaat
Komposisi, penilaian dan disposisi goodwill. Disposisi atau penilaian, goodwill sering dihitung oleh manajemen dalam periode ketika memiliki dampak kecil terhadap pasar.
Merupakan hak, keistimewaan, dan manfaat kepemilikan atau pengendalian.
Aset tak berwujud sering kali tidak dapat dipisahkan dari suatu perusahaan atau segmennya, memiliki masa manfaat yang tidak terhingga, dan mengalami perubahan penilaian yang besar karena kondisi yang kompetitif
Akuntansi Aset Tak Berwujud
Aset Tak Berwujud yang Dapat Diidentifikasi
Merupakan aset tak berwujud yang dapat diidentifikasikan terpisah dan dikaitkan dengan hak tertentu atau keistimewaan selama periode manfaat yang terbatas. Antara lain : Paten, Merk dagang, Hak cipta, dan Waralaba. Dicatat sebesar biayanya dan mengamortisasi biaya sepanjang periode manfaat. Tidak diperbolehkan menghapus untuk dibebankan pada saat akuisisi.
Aset Tak Berwujud Tidak Dapat Diidentifikasi
Merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat diidentifikasi dan seringkali memiliki masa manfaat yang tak terhingga, contohnya goodwill. Biaya pengembangan, pemeliharaan dan pemulihan aset tak berwujud dibebankan saat terjadinya.
Amortisasi Aset Tak Berwujud
Saat kapitalisasi biaya aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi, biaya ini selanjutnya diamortisasi sepanjang periode manfaat aset. Jika aset tak berwujud mengalami penurunan nilai yang material (setelah uji pemulihan), maka aset diturunkan nilainya. Berdasarkan standar akuntansi, goodwill tidak diamortisasi tetapi diuji penurunan nilai setiap tahunnya.
Aset Tak Berwujud dan Kontinjensi yang Tidak Tercatat
Dalam praktik, pengeluaran untuk menciptakan goodwill dibebankan saat terjadinya. Jika goodwill dapat dijual, menghasilkan laba yang disajikan lebih rendah karena adanya beban yang terkait pengembangan goodwill. Analis harus dapat menyesuaikan asetnya dengan laba.
REVALUASI ASET
Perusahaan dapat merevaluasi aset mereka di atas biaya historis setelah disusutkan melalui penciptaan surplus revaluasi. Perusahaan juga diperbolehkan untuk membalikkan penurunan nilai asset sebelumnya, selama nilai tertulisnya tidak melebihi biaya historis terdepresiasi.
Model revaluasi
menunjukkan aset selalu dilaporkan sebesar nilai wajar dan akan terjadi pembentukan
surplus revaluasi
yaitu jumlah dimana nilai tercatat aset melebihi biaya bistorisnya.
Revaluasi diungkapkan di CALK
yang memberikan keterangan mengenai pergerakan aset tetap dan rincian akun cadangan revaluasi.
Implikasi Analisis
Revaluasi aset dapat memperbaiki angka laporan posisi keuangan jika dilakukan dengan benar.
Angka laba umumnya terpengaruh oleh besarnya jumlah sementara yang muncul melalui revaluasi aset.
Revaluasi sering dlaukan berdasar kebijakan manajemen
Perbandingan antar waktu dapat dipengaruhi oleh revaluasi aset.