Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

KULIT, TATA LAKSANA, MEKANISME TERJADINYA GATAL, PATOFISIOLOGI, laki-laki…

- - - - tebal, terdiri atas jaringan ikat padat teratur, dengan lebih banyak serat dan lebih sedkit sel daripada stratum papilare
    - - tipis, termasuk papilla dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar, dengan serat kolagen tipe I dan III, fibroblast dan sel mast, sel dendritic, dan leukosit
  - - - stratum spinosum
        
        terdiri atas sel-sel polyhedral yang mempunyai nucleus sentralbeserta nukleus & sitoplasma yang aktif menghasilkan keratin
        
        sel langerhans
      - stratum granulosum
      - stratum basalis
        
        sel merkel (sel epithelial taktil)
        
        meissner : sentuhan, ruffini : panas, pacini : tekanan, krause : dingin
        
        banyak aktivitas mitosis & mengandung sel-sel progenitor
      - stratum korneum
        
        keratin
      - melanotit (penghasil pigmen)
  - - - sebaccea (minyak), sudoriferus (keringat), serumin
- - - - PAPUL, PLAK, ERITEM
        
        DEFINISI
        
        plak, peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya datar dan berisi zat padat
        
        eritema, peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya datar dan berisi zat padat berwarna merah
        
        papul, penonjolan padat di atas permukaan kulit, berbatas tegas, berukuran kurang dari 1 cm dan berisikan zat padat
        
        DERMATITIS
        
        NUMULARIS
        
        ditandai dengan munculnya ram atau blister dalam jumlah banyak dan berkelompok yang disertai rasa gatal dan nyeri. pemicunya dapat berupa paparan nikel dan formalin, penggunaan obat tertentu.
        
        definisi : peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan endogen
        
        KONTAK
        
        DKA (Dermatitis Kontak Alergi) > mekanisme imunologic
        
        ETIOLOGI
        
        paparan terhadap bahan allergen seperti nikel, sarung tangan lateks, p-Phenylenediamine (PPD) yang banyak ditemukan pada produk perawatan seperti pewarna rambut, pewarna tekstil, bahan pengawet, dan pewangi
        
        PATOGENESIS
        
        FASE SENSITASI
        
        1 more item...
        
        FASE ELISITASI
        
        1 more item...
        
        PATOFISIOLOGI
        
        FASE AFEREN
        
        1 more item...
        
        FASE EFEREN
        
        1 more item...
        
        FASE RESOLUSI
        
        1 more item...
        
        DKI (Dermatitis Kontak Iritan) > mekanisme non imunologic
        
        ETIOLOGI
        
        paparan senyawa yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam, alkali dan serbuk kayu yang menyebabkan rusaknya kulit secara kimiawi
        
        PATOGENESIS
        
        bahan iritan merusak lapisan tanduk > terjadi denaturasi keratin > menyingkirkan lemak lapisan tanduk dan mengubah daya ikat air kulit > bahan iritan (toksin) merusak membran lemak > kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan asam arakhidonat > pelepasan sitokin > yang mengaktivasi sel T, makrofag > pelepasan sitokin > timbul gejala peradangan
        
        SEBOROIK
        
        ditandai dengan munculnya sisik berwarna kekuningan pada kulit. dermatitits jenis ini biasanya muncul pada kulit berminyak, seperti
        kulit kepala dan wajah
        
        ATOPIK
        
        peradangan kulit yang bersifat kronik berulang, disertai rasa gatal, timbul pada daerah tertentu terutama pada wajah bayi, dan daerah lipatan tangan pada anak
    - - milia, komedo, roseola (ruam merah)
    - - ulkus : kerusakan kulit (epidermis & dermis) yang memiliki dasar, dinding, tepi dan isi.
      - keloid : hipertofi yang pertumbuhannya melampaui batas
      - abses : efflorosensi sekunder berupa kantong berisi nanah di dalam jaringan
- - - - ALAMI
        
        pertahanan fisik : batuk, bersin; P. humoral : interferon; P. biokimiawi; P. seluler.
      - SPESIFIK
        
        LIMFOSIT B
        
        menghasilkan antibodi
        
        LIMFOSIT T
        
        menghasilkan sitokin
- - - - akibat gangguan psikologi ex : parasitophobia
    - - akibat gangguan pada jalur aferen saraf perifer atau sentral
    - - tidak ada gangguan pada saraf ataupun kulit namun terdapat transmitter yang merangsang gatal ex : penyakit sistemik