Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Diare (Fadilah NP 6130019060) - Coggle Diagram
Diare (Fadilah NP 6130019060)
anatomi sistem pencernaan
gaster
corpus gastricum
bagian utama dengan funsud gastricus di superior
pars pylorica
tempat keluar yang berlanjut sebagai antrum pyloricum & canalispyloricus
pars cardiaca
jalan masuk
intestinal
duodenum
pars horizontalis
menyilang aorta, vena cava superior, columna vert L2 dan berakhir di vert L3
pars ascenden
dari aorta sampai tepi vert L2,berakhir di flexura duodeno-jejunalis
pars descenden
CFV - tepi bawah vert L3(kiri)
pars superior
ostium pyloricum gaster- collum vesica fallea
jejenum
mulai dari traktus gastrointestinalis kembali menjadi intrapentoneal. struktur jejunum sangat mirip dengan duodenum tetapi tidak ada glandula duodenales (kelenjar brunner).
ileum
plica circulares (lipatan kerckring) jauh lebih sedikit pada ileum bila dibanding usus halus
oesophagus
di thoraks
arteri: bagian atas dari aorta thoracica desceden
vena: mengalir ke vena azygos
nervus: olexus oesophagus, trunchus sympathicus nervi splanchnici
di abdomen
arteri: cabang-cabang dari arteri gastrica sinistra
v. gastrica sinistra
n. gastrica anterior dan posterior
di leher
A. thyroidea inferior
V.thyroidea inferior
N. laringeus reccurens
usus besar
colon
colon transversum
colon ascenden
colon desenden
colon sigmoideum
caecum dengan appendix vermiformis
rectum dan anus
klasifikasi
diare kronis
diare akut
Kolera
V. cholerae
batang bengkok (koma)
(0,5 x 1,5 mikrometer)
gram negatif
tidak berspora
hidup secara aerob/anaerob fakultatif
berflagel monotrik
gejala
kram perut
mual & muntah
feses seperti air cucian beras
daur hidup
tumbuh & berkembang di perairan yang terkontaminasi, atau pada alga, kopepoda dan cangkang krustasea, akan menyebar dengan subur di area yang hangat. jika manusia memakan ikan yang terkontaminasi yang tidak dimasak sempurna akan masuk ke dalam tubuh (fecal-oral).
patogenesis
antigen permukaan bakteri melakukan perlekatan ke sel inang (fili, fimbrae, kapsul) - perlekatan melalui outer membran - bakteri masuk ke sel inang melalui sel M yang mengusung organisme dan partikel dari dinding usus menuju sel-sel yang berperan dlm sistem kekebalan - berkembang biak dan mengeluarkan cholera toxin (CT) dan toxin coregulated philus (TCP)
pencegahan
konsumsi makanan da air yang sudah dimasak dengan matang
cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan
BAB pada jamban
mencuci peralatan makan dengan air mengalir
penanganan
pemberian oralit
keseimbangan elektrolit
zinc sulfat
meningkatkan kekebalan tubuh
terapi cairan
penggantian cairan elektrolit dengan pemberian cairan berdasarkan dehidrasi ringan, sedang, berat
terapi simtomatik
(meringankan/meniadakan gejala penyakit) - pemberian asetosal, aspirin untuk menurunkan panas akibat dehidrasi/infeksi penyerta juga mengurangi sekresi cairan yang keluar bersama tinja
terapi dietetik
bahan makanan yang kaya energi atau tinggi kalori, protein dan mengandung kalium
mekanisme pertahanan tubuh
bakteri intraseluler
diperantarai sel T (celluler mediated immunity (CMI))
bakteri ekstraseluler
netralisasi toksin
langsung menghambat reaksi toksin dg sel target
mengubah konformasi alosterik toksin
opsonin
melalui ikatan H2O2 dengan Fe
sistem imun sekretori
patofisiologi
toksin kolera tersusun dari subunit A dan subunit B - subunit A aktif - ribosilasi ADP ke target protein spesifiknya - tingginya kadar AMP siklik (CAMP) - CAMP menghambat sistem transpor ekstresi sehingga menimbulkan penimbunan natrium klorida dalam lumen usus - cairan isotonik terakumulasi dalam lumen - ketika volume cairan melebihi kapasitas penyerapan usus, terjadi diare cair
histologi sistem pencernaan
usus halus
duodenum
glandula brunner pada lapisan submukosa
vili
lapisan sel epitel kolumner berjajar dengan mikrovili (striated borders)
kripte lieberkuhn
jejenum
sel paneth (eksokrin)
ileum
plaque peyeri (agregasi dari nodul limfatik)
pankreas
endokrin : pulau langerhans
sel beta:glukagon
sel delta:somatostatin
sel alfa:insulin
sel pankreatik
eksokrin : kelenjar asiner
gaster
permukaan (rugae/peninggian)
tunika mukosa
epitel kolumner simpleks non goblet, berkolagen
submukosa
jar. ikat padat (sel limfosit, eosinophil, sel mast dan sel plasma, sedikit sel adiposa dan banyak arteriole)
tunika muskularis
terdapat lapisan otot sirkular, oblique, longitudinal, terdapat meissner dan auerbach
tunika serosa
peritonium viscerale (sel adiposa)
hati
hepatosit, sel endotel, sel makrofag (sel kupfer), sel ito (sel penimbun lemak)
oesophagus
epitel berlapis gepeng tanpa tanduk, distal (sel-sel otot polos), tengah (campuran otot lurik dan polos), & proksimal (otot lurik)
pharyng
epitel berlapis gepeng jenis mukosa
fisiologi sistem pencernaan
motilitas
gerakan mendorong
melalui saluran cerna, bergantungpada fungsi tiap regio
gerakan mencampur
mempermudah penyerapan
meningkatkan pencernaan makanan
sekresi
fase sefalik
melihat, mencium, mengecap makanan. fase sefalik bersal dari pusat nafsu makanan > impuls eferen dihantarkan melalui saraf vagus ke lambung> menstimulasi sel parietal untuk mensekresi HCl, sel G pada antrum pilorus untuk mensekresi gastrin> menghasilkan 10% sekresi lambung normal yg bergungan dengan makanan
fase gastrik
gastrin dilepas bilaisi lambung kontak dengan antrum>melalui aliran darah gastrin merangsang sekresi HCl > gastrin dihambat bila di dalam lumen pH kurang dari 3
fase intestinal
menghentikan aliran getah lambung sewaktu kimus mengalir ke dalam usus halus
ditingkatkan dengan jalur hormonal, oleh:regangan duodenum dan absorbsi asam amino yang meningkat
absorbsi
absorbsi karbohidrat
absorbsi protein
abrobsi besi
absorbsi kalsium
absorbsi cairan di usus halus
ekskresi
pengeluaran zat sisa metabolisme serta zat berlebih yang sudah tidak digunakan oleh tubuh melalui urine, keringat, pernapasan
etiologi
non-infeksi
psikogenik
metabolisme
endokrin
hipertiroid
diabetes melitus
enzim
intoleran laktosa
terjadi penurunan fungsi enzim laktase dari brush border usus halus sehingga laktosa tidak dapat diabsorbsi. laktosa yang tidak tercerna menarik air ke dalam lumen sehingga terjadi diare
infeksi
bakteri
virus
jamur
patogenesis diare
infeksi
invasi
ex : infeksi cryptosporodium, sporozoit melekat pada sel epitel kemudian melakukan invasi sehingga menyebabkan pemendekan vili usus dapat juga menyebabkan mikroabses dan ulkus
inflamasi
ex : akibat Rotavirus yang berkembang biak dalam epitel vili usus halus, menyebabkan kerusakan sel epitel dan pemendekan vili. hilangnya vili menyebabkan usus mensekresi air dan elektrolit
toxin
ex : kolera (peningkatan sekresi)
non infeksi
kekurangan enzim
ex : Croh'n deasease di ileum terminal yang tdk dapat mengarbsorbsi asam empedu. mengakibatkan berkurangnya cadangan asam empedu dan mengganggu penyerapan lemak. timbunan lemak yang tidak terabsorbsi akan meningkatkn tekanan osmotik intraluminal dan akhirnya menimbulkan diare
patofisiologi
faktor makanan
menyebabkan gerakan peristaltik yang berlebihan di usus, sehingga makanan tidak dicerna dengan baik yang menyebabkan penurunan kemampuan absorbsi makanan di dalam usus kemudian terjadi diare
faktor malabrorbsi
kegagalan absorbsi > tekanan osmotik meningkat > pergeseran air dan elektrolit yang meningkatkan isi rongga usus > distensi abdomen > diare
faktor infeksi
kuman masuk ke saluran pencernaan > berkembang biak > merusak sel mukosa usus > gangguan fungsi dalam absorbsi cairan dan elektrolit
menyebabkan
penurunan nafsu makan
dehidrasi (kekurangan air & elektrolit)
definisi : BAB dg konsistensi cair lebih dari 3kali sehari