Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Supraventikular Takikardi, Nama : salshabila sofiani - Coggle Diagram
Supraventikular Takikardi
sistem konduksi jantung
tahap 1 : kontraksi isovolumetrik
Kontraksi ventrikel menyebabkan tekanan ventrikel naik di atas tekanan atrium & katup AV menutup
Tekanan ventrikel lebih kecil dari tekanan aorta
Katup semilunar ditutup
tahap 2 : ejeksi
Kontraksi ventrikel menyebabkan tekanan ventrikel naik di atas tekanan aorta à Katup semilunar terbuka
Tekanan ventrikel lebih besar dari tekanan atrium-> Katup AV ditutup -> Volume darah dikeluarkan: Stroke Volume (SV)
tahap 3 : gelombang T terjadi
Tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta.
tahap 4 : relaksasi isovolumetrik
Tekanan balik menyebabkan katup semilunar menutup. Katup AV masih tertutup
tahap 5 : Pengisian ventrikel yang cepat
Tekanan ventrikel menurun di bawah tekanan atrium
Katup AV terbuka
Pengisian ventrikel cepat terjadi
tahap 6 : sistole atrium
Gelombang P terjadi
Kontraksi atrium
Mendorong 10-30% lebih banyak darah ke ventrikel
patofisiologi jantung berdebar
firilasi atrium
terjadi akibat impuls elektrik pada atrium menjadi kacau, yang berakibat pada sinyal konduksi terjadi secara cepat, tidak teratur dan kontraksi atrium melemah
atrial fluuter
pada keadaan ini, sirkuit dalam atrium menjadi kacau, sehingga jantung berdetak lebih cepat, namun ritmenya teratur dan kontraksi atrium melemah
takikardia ventrikel
terjadi akibat sinyal elektrik pada ventrikel berlangsung secara abnormal, yang berakibat kontraksi tidak terjadi secara efisen untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
fibrilasi ventrikel
pada keadaan ini sinyal elektrik menjadi lebih cepat dan kacau sehingga ventrikel hanya bergetar namun tidak efektif memompa darah
defenisi
Supraventrikular takikardi (SVT) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 kali/menit sampai 250 kali/menit.
Supraventricular tachycardia (SVT) merupakan aritmia kardiak yang muncul dari adanya eksitasi pada nodus sinoatrial (SA), jaringan atrium, jaras tambahan, dan area perbatasan antara atrium dan ventrikel (junctional area)
etiologi
supraventricular tachycardia terdiri dari gangguan konduksi normal jantung, peningkatan tekanan pada jantung, kelainan struktur kongenital, penggunaan obat, serta gaya hidup
gangguan konduksi jantung
iskemia dan hipertrofi jantung
peningkatan tekanan dalam jantung
Hipertensi, kelainan katup mitral, emboli paru, dan penyakit paru obstruktif kronis
kelaianan struktur kongenital
Abnormalitas jalur konduksi antara atrium dan ventrikel
penggunaan obat
Cocaine and amphetamine use disorder
gaya hidup
Konsumsi kafein dan alkohol, stres fisik dan emosional, merokok
klasifikasi aritmia
Supraventrikular Takikardi; Terbagi menjadi (1) AV Node independent: Sinus takikardi, Atrial Fibrilasi dan Atrial Flutter dan (2) AV Node dependent: AVNRT, AVRT dan JET
Ventrikel Takikardi, merupakan ventrikel ekstrasistol yang timbul lebih dari 4x berturut-turut
Ventrikel Fibrilasi, merupakan keadaan dimana jantung tidak lagi berdenyut melainkan hanya bergetar sehingga jantung tidak dapat memompa darah secara efektif
Ventrikel Ekstrasistol merupakan gangguan irama berupa timbulnya denyut jantung premature yang berasal dari 1 atau lebih focus di ventrikel
• Bradikardi merupakan gangguan irama jantung dimana jantung berdenyut lebih lambat yakni sekitar 60x/menit yang disebabkan gangguan pada nodus SA
faktor resiko
Memiliki penyakit jantung atau setelah menjalani operasi jantung. Penyakit jantung tersebut dapat berupa penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, kardiomiopati, serta penyakit jantung bawaan.
Menderita kondisi medis lain, seperti gangguan hormon tiroid, diabetes, serta sleep apnea.
Kelelahan fisik.
Mengalami kegelisahan atau stres.
Mengalami kegelisahan atau stres.
Menyalahgunakan NAPZA atau merokok.
mengonsumsi digoxin untuk gagal jantung, teofilin untuk asma, serta obat dekongestan dan antialergi untuk pilek (ephedrine, pesudophedrine, phenylephrine
Terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol
patofisiologi
automatisasi
reentry
Adanya dua jalur konduksi yang saling berhubungan baik pada bagian distal maupun proksimal hingga membentuk suatu rangkaian konduksi tertutup
Salah satu jalur tersebut harus memiliki blok searah dan
Aliran listrik antegrad secara lambat pada jalur konduksi yang tidak mengalami blok memungkinkan terangsangnya bagian distal jalur konduksi yang mengalami blok searah untuk kemudian menimbulkan aliran listrik secara retrograde secara cepat pada jalur konduksi tersebut
cara mendiagnosa
anamnesis
OLDCART
Pusing
sesak napas
nyeri dada
merasa kelelahan
pemeriksaan fisik
detak jantung lebih atau kurang dari 60-100 kali/menit
pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan urine, untuk mengidentifikasi obat-obatan yang dikonsumsi yang dapat menjadi oemicu SVT
• EKG, untuk menilai aktivitas listrik jantung serta jenis gangguan irama jantung
• Echocardiografi, untuk memperlihatkan gambaran struktur jantung serta gangguan fungsi jantung saat memompa darah
• Holter monitoring untuk merekam aktifitas listrik jantung pada saat beraktifitas
• Pemeriksaan darah, untuk mengetahui gangguan hormone tiroid atau kerusakan otot jantung
tatalaksanaa
farmakologi
Adenosine injection ( 8 mg – 20 mg ) agar heart rate nya berubah ke irama sinus
golongan betablocker
golongan ACE
non farmakologi
makan makanan yang menyehatkan jantung
berolahraga secara teratur
pertahankan berat badan ideal
jaga tekanan darah dan kadar kolesterol
perhatikan perawatan lanjutan
Nama : salshabila sofiani
NPM : 1908260171