Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MORBILLI - Coggle Diagram
MORBILLI
Landasan Teori
Definisi
Campak atau morbili merupakan penyakit akut yang menular dan ditandai oleh demam, gejala napas, dan ruam makulopapular
Epidemiologi
Campak merupakan penyakit endemik di banyak negara terutama di negara berkembang. Angka kesakitan campak di Indonesia tercatat 30.000 kasus per tahun yang di laporkan.
-
-
Patofisiologi Morbili
- virus campak masuk melalui saluran pernafasan dan melekat di sel-sel epitel saluran pernafasan
- virus bereplikasi dan diikuti dengan penyebaran ke kelenjar limfe
- viremia primer disusul dengan multiplikasi virus di sistem retikuloendotelial di limpa, hati, dan kelenjar limfe.
- Pada hari ke-5 samapai ke-7 terjadi viremia skunder diseluruh tubuh
- lalu akan timbul batuk, coryza, conjuntivitis dan demam
- Ruam makulopapular akan tampak pada hari ke-14
Etiologi
-
Ciri khas Morbilli Virus
-
-
-
Dapat diinaktivasi dengan suhu panas (>370C), suhu dingin (<200C), sinar ultraviolet, serta kadar (pH) ekstrim (pH <5 dan >10)
-
Diagnosis
Anamnesis
Anamnesis berupa demam, batuk, pilek, mata merah, dan ruam yang mulai timbul dari belakang telinga sampai ke seluruh tubuh.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik berupa suhu badan tinggi (>380C), mata merah, dan ruam makulopapular
Pemeriksaan Penunjang
- pemeriksaan darah berupa leukopenia dan limfositopenia.
- Pemeriksaan imunoglobulin M (IgM)
-
Vaksin
Vaksin campak
-
Vaksin penguat dapat diberikan pada usia 2 tahun akan tetapi tidak usah diberikan jika sudah diberikan Vaksin MMR pada usia 15 bulan.
-
-
Tatalaksana
Suportif
- Pemberian cairan yang cukup
- Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat
-
-
- Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder
- Anti konvulsi apabila terjadi kejang (Karbamezin, Valproat)
-
- Antipiretik ( Paracetamol 10-15 mg/KgBB/dosis dapat diberikan sampai setiap 4 jam)
-
Prognosis
Campak merupakan self limited disease, namun sangat infeksius. Mortalitas dan morbiditas meningkat pada penderita dengan faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya komplikasi. Di negara berkembang, kematian mencapai 1-3%, dapat meningkat sampai 5-15% saat terjadi KLB campak