Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Demam dan Ruam Merah ( Campak) - Coggle Diagram
Demam dan Ruam Merah ( Campak)
Diagnosa banding ruam yang disertai dengan demam
Scarlet fever : Demam panas dan dalam 12-24 jam timbul tuam yang khas,adanya tanda patognominik yaitu strawberry tongue,ruam berupa erupsi punctiform,yang berwarna merah yang menjadi pucat bila ditekan.
Roseola infantum : Demam tinggi menetap 3-5 hari dan menurun secara mendadak ke suhu normal disertai timbulnya ruam
Campak german : Demam subfebris,biasanya timbul dan menhilang bersamaan dengan ruam kulit
Infeksi varisela zoster : 2-3 hari ditandai dengan demam.eksentema berawal dari lesi makulopapular yang kemudian menajdi vesikel
Campak : Demam sangat tinggi disertai ruam merata dan menurun dengan cepat setelah 2-3 hari timbul ruam.
Klasifikasi campak
Rubeolla
Rubella
Tatalaksana Campak
Terapi suportif : untuk anak >12 bulan Vitamin A 2x 200.000 IU dengan interval 24 jam
Pencegahan campak
Vaksinasi bersama rubela dan mumps (MMR) dosis 0,5 mL subkutan
IDAI 2019 : Vaksin campak diberikan pada anak usia 9 bulan,Vaksin campak ke dua (18 bulan) tidak perlu diberikan jika sudah mendapat vaksin MMR
Vaksin MMR dapat diberikan pada anak usia 12 bulan yang belum mendapat imunisasi campak,apabila sudah mendapat imunisasi campak pada usia 9 bulan,maka vaksin MMR bisa diberikan pada usia 15 bulan (minimal interval 6 bulan) dan dilangi pada saat anak usia 5-6 tahun
Penderita campak harus diisolasi dari orang lain,menutup hidung dan mulut ketika bersin/batuk
Penegakan diagnosa campak
Anamnesis
manifestasi klinis : Tanda patognomonik : Bercak koplik,Demam,Koriza,batuk,konjungtivitis
Prognosis campak
Prognosis campak umumnya baik pada individu yang imunokompeten
Patofisiology Campak
Edukasi Campak
Mendorong pasien untuk melakukan vaksinasi
Pemeriksaan penunjang (Mikrobilogy virus)
Pemeriksaan isolasi/kultur virus
Pemeriksaaan bahan Genetik
Pemeriksaan Antibodi (Imunoglobulin)
Komplikasi campak
mastoiditis
Pneumonia
Otitis media
ensefalomielitis