Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Rubeola, Referensi : - Coggle Diagram
Rubeola
Definisi
Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus morbili yang merupakan salah penyebab kematian tertinggi pada anak.
Etologi
Morbili virus dengan famili Paramyxoviridae yanng merupakan h RNA virus, berukuran 100-250 nm dan mengandung inti untai RNA tunggal yang diselubungi dengan lapisan pelindung lipid dan mempunyai 6 protein.
Faktor Risiko
Vaksinasi, Usia, Pengetahuan Ibu, Status Gizi, Sosial Ekonomi
Penegakan Diagnosa
Anamnesis : Dijumpai adanya keluhan demam, ruam pada kulit (muncul dari belakang telingga hingga menyebar keselruh tubuh), malaise, coryza, konjungtivitis, batuk, pilek
Pemeriksaan Fisik : Vital Sign T >38C, injeksi konjungtiva/konjungtivitis, ruam makulopopular
Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan darah dijumpai leukopenia, dan limfositopenia.pemeriksaan IgM campka.
Patogenesis Rubeola
Virus yang terhirup atau memalui droplet masuk kedalam saluran pernafasan manusia dan melekat pada epitel saluran nafas, kemudian bereplikasi dan menyebar ke saluran limfe regional. setelah penyebaran akan terjadi viremia primer kemudian multiplikasi virus di retikuloendotelial di hepar, spleen dan kelenjar lymph.pada hari ke 5-7 terjadi viremia sekunder terutama dikulit dan pernafasan kemudian pada hari 11-14 virus akan berada pada darah, saluran pernafasan dan organ tubuh yang lainnya. selama fase infeksi virus akan bereplikasi pada sel endotelial, monosit, makrofag dan saluran pernafasan.
Patogenesis Ruam
ketika adanya paparan terhadap virus ataupun alleren menyebbakan makrofag memfagositosis antigen, kemudian antigen mempresentasikan pada molekul MHC II yang menyebabkan CD4+ mengenalkan antigen pada permukaan allergen sebagai sebuah ancaman yang kemudian sel akan mengaktivasi makrofag, sel mast atau CTLs yang kemudian terjadi inflamasi dan kerusakan pada jaringan yang terlibat seperti kulit akan mengakibatkan timbulnya ruam.
Diagnosa Banding
Rubella, Roseola, Parvovirus (5ft disease), scarlet fever, kawasaki syndrome
Tatalaksana
Campak tanpa komplikasi : terapi suportif, tirah baring, antipiretik (pct 10-15 mg/kgBB/dosis/4 jam) cairan yang cukup, suplemen nutrisi, vitamin A.
Campak dengan komplikasi Otitis media dan/atau pneumonia bacterial diberikan antibiotik sedangkan komplikasi diare atasi dehidrasi
Komplikasi & Prognosis
Komplikasi : bronkopneumonia, laringotrakeobronkitis, diare, otitis media, gangguan saraf pusat (ensefalitis), keratitis, septikemia.
Prognosis : self limited diseasetapi sangkit infeksius. mortalitas dan morbiditas meningkat pada penderita dengan faktor risiko yang memicu timbulnya komplikasi. dinegara berkembang kematian mencapai 1-3%, dapat meningkat sampai 5-15% saat terjadi KLB campak.
Pencegahan & Edukasi
vaksinasi campak/MMR sesuai jadwal imunisasi yang diberika pada usia 9 bulan yang dilanjutkan dengan vaksin penguat pada usia 2 tahun. dan ulangan pada usia5-6 tahun.
Referensi :
-
Batubara AR, Oktaviani W. Faktor Risiko yang Memengaruhi Kejadian Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. J Healthc Technol Med. 2018;4(2):225.
Rahayu T, Tumbelaka AR. Gambaran Klinis Penyakit Eksantema Akut Pada Anak. Sari Pediatr. 2016;4(3):104.
-
AL DOSSARI D, KAMAL D. Measles. J Gastroenterol Hepatol. 2019;30(S3):13–26.