Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Berdebar - debar - Coggle Diagram
Berdebar - debar
Aritmia
Definisi
kelainan, dalam kecepatan, irama, tempat asal dari impuls, atau gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal aktivasi atrium - ventrikel
Epidemiologi
11,39 % atau 28 juta orang di Indonesia (2020)
70 % Pada usia 65-85 tahun
84 % Pada usia > 85 tahun
Etiologi
merokok
mengonsumsi obat- obatan
B2 Agonis
cocaine
anti depresants (tricyclic)
Aminophylline
anti- aritmia
sympathomimetic
stress
alkohol
Faktor Risiko
Underlying cardiac disease
Ischemic heart disease
valvular heart disease
Hypertensive heart disease
congenital heart disease
Pre excitation (short of PR interval)
Long QT (congenital or acquired)
Metabolic abnormalities
Electrolyte
Low => K, Na, Ca, Mg
Hypoximia
Hypercarbia
Acidosis
Endocrine Abnormalities
Thyrotoxicosis
Phaeochrocytoma
Klasifikasi
Takiaritmia (rate >100 x/i)
Kompleks QRS Sempit (<0,12)
Irama reguler
sinus takikardia
Supraventrikular takikardia
Atrial flutter
Irama ireguler
Atrial Fibrilasi
Kompleks QRS lebar (> 0.12)
Irama reguler
Ventrikular takikardia
Irama Ireguler
ventrikular fibrilasi
Bradiaritmia (rate <60 x/i)
AV blok derajat 1, 2,3
Right Bundle Branch Block (RBBB)
Left Bundle Branch Block (LBBB)
Berdasarkan Gangguan Pembentukan Impuls
Gangguan pembentukan impuls
Takikardia sinus
Bradikardia sinus
Aritmia sinus
Henti sinus
Gangguan pembentukan impuls di atrium
Ekstrasistol atrial
Takikadia atrial
flutter atrial
fibrilasi atrial
Gangguan pembentukan impuls di AV node
Ekstrasistol penghubung AV
Takikardia penghubung AV / SVT
Irama lolos penghubung AV
Pembentukan impuls di ventrikel (aritmia ventrikular)
Ventrikular ekstrasistol
ventrikular takikardi
ventrikular fibrilasi
Henti ventrikular asistol
Berdasarkan Gangguan Hantaraan Impuls
Blok SA
Blok AV
Blok Fasicular
Blok Bundle Branch
Block Intra Ventricular Concuction Defect
Patofisiologi
Aktivasi fokal
Fokus ektopik yang dominan, berasal dari V. Pulmonalis dan sinus Coronary
Menimbulkan sinyal listrik yang mengganggu potensial aksi pada atrium dan potensial aksi yang dicetuskan SA Node
Multiple Wavelet Reentry
Proses potensial aksi yang berulang
3 faktor : periode refraktory, besarnya ruang atrium, kecepatan konduksi (aliran listrik)
pembesaran atrium akan menyebabkan pemendekan proses refraktory dan terjadi penurunan konduksi jantung
Respon kompensasi tubuh untuk meningkatkan depolarisasi
meningkatkan Heart Rate
Takikardi
Cara Menegakan diagnosis
Anamnesis Ku: Berdebar (OLDCART)
RPT : Hipertiroidsm, Hipertensi, PJK, MI, Pneumoni, PPOK
Pemeriksaan Fisik : denyut nadi tidak teratur/ tidak teraba, TVJ meningkat, kardiomegali, akral dingin dan pucat
Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan Laboratorium, EKG,Photo Thorax
Diagnosa Banding : Tamponade Cordis, kardiomiopati
Tatalaksana
Keadaan pasien stabil
1 more item...
Keadaan pasien tidak stabil
1 more item...
Prognosis
3 more items...
Kebiasaan : Alkohol, kopi, rokok, emosi tidak terkontrol
Kardiomiopati
Definisi
Gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi secara memadai.
Epidemiologi
Di negara berkembang merupakan 30 % atau lebih dari seluruh kematian karena penyakit jantung
Klasifikasi
Berdasarkan Penyebab
Kardiomiopati primer : etiologi yang tidak diketahui
Kardiomiopati Sekunder : etiologi yang diketahui/ berkaitan dengan suatu penyakit sistemik yang melibatkan jantung sebagai bagian dari suatu proses penyakit
Berdasarkan Klinis
Kardiomiopati dilatasi
Kardiomiopati Hipertrofi
Kardiomiopati Restriktif
Etiologi
Kardiomiopati dilatasi : alkohol, kardiomiopati peripartum, penyakit neuromuskular : distrofi otot peronel, Obat : Emetin, kobalt, daunorubisin.
Kardiomiopati Hipertrofi : Familial
Kardiomiopati Restriktif : DM,Pasca radiasi, pasca operasi, infiltrasi : hemokromatosis
Gejala
Gejala gagal jantung kongestif
nyeri dada
palpitasi
Cara menegakan diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Kardiomegali
murmur sistolik di mitral atau trikuspid
murmur sistolik pada apeks
pulsus paradoksus
Pemeriksaan Penunjang
Photo Thorax : kardiomegali
EKG : LVH, LAH, gelombang Q patologis, AF, Blok cabang berkas kiri
Diagnosis Banding
stenosis aorta, stenosis pulmonal, VSD, Mitral regurgitasi, Penyakit jantung hipertensi, penyakit katup
Penatalaksanaan
Nonfarmakologi : operasi miomektomi
Farmakologi : Diuretik, digitalis, vasodilaor,anti koagulan, ACEI, Beta blocker
Pengetahuan Dasar
Fisiologi Pembentukan Irama Jantung
SA Node
Depolarisasi berjalan sampai ke AV Node
potensial aksi akan menjalar ke bundle his
sampai ke dinding ventrikel melalui purkinje fibers
Pengaruh sistem saraf terhadap kerja jantung
'' simpul SA ''
(Efek rangsangan parasimpatis) => meningkatkan tingkat depolarisasi ambang batas, memperlambat denyut jantung.
(Efek rangsangan simpatis ) => meningkatkan tingkat depolarisasi ambang batas, mempercepat denyut jantung.
'' Simpul AV ''
(Efek rangsangan parasimpatis) => menurunkan eksitibilitas, meningkatkan perlambatan simpul AV.
(Efek ransangan simpatis) => meningkatkan eksitabilitas, menurunkan perlambatan simpul AV.
'' Jalur Konduksi ventrikular ''
(efek rangsangan simpatis) => meningkatkan eksitabilitas, mempercepat konduksi melalui berkas His dan sel- sel purkinje
'' Otot Atrium ''
(efek rangsangan parasimpatis) => menurunkan kontraktilitas, memperlemah kontraksi.
(efek rangsangan simpatis) => meningkatkan kontraktilitas, memperkuat kontraksi
'' Otot Ventrikel '' 1. (efek rangsangan simpatis) => meningkatkan kontraktilitas, memperkuat kontraksi
'' Medulla adrenalis ''
(efek rangsangan simpatis) => merangsang pengeluaran epinephrin, hormon yang meningkatkan aksi sistem saraf simpatis terhadap jantung.
'' Vena''
(efek rangsangan simpatis) => meningkatkan aliran balik vena, sehingga meningkatkan kekuatan kontruksi jantung melalui mekanisme Frank-Starling
Fisiologi Kontraksi Otot
kontraksi otot
kalsium berkaitan dengan troponin, lalu membuka kunci yang tropomiosin.
Agar aktin dan miosin terekspos
Tropomiosin menutup pintu agar tidak terjadi kontraksi terus- terusan
Tropomiosin mengunci aktin dan miosin agar tidak terpapar
Tropomiosin
kalsium- kalsium yang ada di dalam akan keluar dan akan berikatan dengan troponin
Asetil kolin masuk ke Tubulus T dan mengaktifkan kalsium-kalsium yang ada di retikulum sarkoplasma
1 more item...
Tampoande Cordis
Epidemiologi: USA 2/10.000 Populasi
Etiologi : Neoplasma, Infeksi, Drugs (hydralazine, isoniazid, minoxidil), terapi radiasi, uremia, trauma, peikarditis.
Manifestasi klinis : peningkatan TVJ, Hipotensi, suara jantung menjauh, pulsus paradoksus, kussmaul sign (+), gelisah, cemas,nyeri dada, dyspnea, takikardi, pucat, dingin, sianosis.
Definisi : Sindrom klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian
Diagnosis Banding : Tension Pneumothorax kiri, syok kardiogenik, emboli paru, perikarditis
Komplikasi : aritmia, perikarditis purulen, reaksi vasovagal