Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PULMONOLOGY (penyakit paru (ASMA BRONKIAL, STATUS ASMATIKUS, TB PARU,…
PULMONOLOGY
penyakit paru
ASMA BRONKIAL
STATUS ASMATIKUS
TB PARU
BRONKITIS AKUT
BRONKIOLITIS
BRONKOPNEUMONI
BRONKIEKTASIS
PNEUMONI ASPIRASI
KARSINOMA PARU
PNEUMONI
EFUSI PLEURA
ABSES PARU
EMPISEMA PARU
EMBOLI PARU
TB DENGAN HIV
PNEOMOTORAKS
PPOK
MDR
mikrobiology
mikroorganisme (bakteri, jamur,virus,parasit,) masuk melalui saluran nafas, aspirasi,aliran darah)
JAMUR (MENYEBABKAN MIKOSIS PARU, c. albican. a. fumigatus, candida sp, rhizopus sp, as.flavus,
virus, orthomyxo viridae, picorna viridae, corona viridae, adeno viridae, heperto viridae.)
yang menyebabkan pneuminia dimasyarakat ( S. PNEUMONIAE (30%), H. INFLUENZAE (5-10%), M, PNEUMONIAE (5-10%) BAKTERI GRAM NEGATIF (1-2%), S.AUREUS(1-2%),
TERSERING MENYERANG PULMO( STREPT, VIRIDANS( TERSERING), S,PNEUMONIAE, STAPHYLOCOCCUS SP, KLEBSIELLA PNEUMONIA, PSEUDOMONAS,
bakteri gram positif ( S. VIRIDAN, S.PNEUMONIAE, S. AUREUS, S. PYOGENES,
BAKTERI GRAM NEGATIF ( K, PNEUMONIAE, H. INFLUENZA, E.COLI, N.CATARRHALIS, PROTEUS SP, PSEUDOMNAS SP,
penyakitnya
faringitis streptokokus ( stertococcus pyogenes) gram + demam, sakit kepala, nyeri menelan, ( demam rematik, penyakit jantung ematik,
mycobakterium tuberculosis bakteri tahan asam
laboratorium
pewarnaan zhiel neelsen( carbol fuchsin, asam alkohol, methylene blue,
tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang (neg)
ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapangan pandang (scanty)
ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandang ( +1)
ditemukan 1-10 BTA setiap 1 lapangan pandang minimal 50 lapangan pandang (+2)
ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapangan pandang minimal 20 lapangan pandang (+3)
radiologi
posisi
PA (film nya diletakan di depan dada.siku kedepan supaya skavula tidak menutupi parenkim paru
AP ( film dibawah punggung , sinar bagian depan tubuh pasien
:
lateral ( berdiri, dan posisi yang sakit menempel ke film dengan btas 3-5 cm diatas sholder joint
RAO & LAO ( pasien posisi PA atau tekungkup diats meja jejajar dengan garis tengah kaset tubuh membentuk sudut 45 derajat untuk menilai jantung serta aorta batas atas kaset 3cm
posisi apex lordotik menunjukan adanya kelainan pada didaerah apex
posisi lateral dikubitus diduga adanya cairan bebas pada cavum pleura
istilah foto rontgen
radioopasitas ( putih padat pada foto rontgen karena densitas tinggi.
radiolusen( bewarna hitam karena di absobsi sinar x yng jelek pada jaringan
densitas ( kemampuan jaringan mengabsorbsi sinar x, semangkin padat konsistensi semangkin tinggi densitasnya. padat atau cair akan bewarna putih pada foto toraks, tulang,otot, jaringan lemak)
konsolidasi (daerah yang berwarna putih pada jaringan yang seharusnya hitam
penilaian kondisi foto toraks
tanggal pembuatan foto
tanda kanan dan kiri
identitas, nama,umur,jeniskelamin
tercantum kekuatan sinar x vertebra thoracalis 1-9 harus terlihat
letak diafragma pada costa posterior 9-11
posisi foto
simetrisjarak antara ujung medial kedua clavicula dengan processus spinosus harus sama
penilaian organ-organ
paru( gambaran paru normal hitam (lusen) disertai garis2 putih yang merupakan corakan vaskuler paru
diafragma ( berbentuk cekung seperti kubah dengan permukaan halus, kanan lebih tinggi 3cm dari diafragma kiri yang terdorong kebawah oleh jantung inspirasi maksimal diafragma akan berada setinggi costa posterior 9-11
jantung
tulang ( ada fraktur atau tidak
mediastinum ( superior,anterior,medius,posterior)
jaringan lunak terlihat putih homogen
cara membaca foto toraks
letakan foto toraks pada illuminator dengan sisi kanan foto berhadapan dengan sisi kiri pembaca
lakukan penilaian terhadap kualitas foto
hidupkan illuminator
lihat identitas
posisi foto
menilai hasil foto, jantung,trakea,sinus diafragma, paru-paru, tulang, jaringan lunak
patology anatomi
mikroskopis tuberkulosis paru
jaringan kelenjar getah bening semua mengalami nekrosis didalam nya terdapat tuberkek2 epiteloid dan mengandung nekrosis didalamnya didalam tuberkel terdapat sel-sel raksasa
pembesaran kuat tidak menunjukan struktur lagi, bagian tepi perkejuan terdapat tuberkel epiteloid ada yg dengan atau tanpa perkejuan, terlihat nyata sel langhans
polip sinonasal
makroskopis
masa permukaan licicn bulat atau lonjong ,bewarna pucat keabuabuan , lobular ,tunggal,atau multipel, bila ditekan tidak sakit.
mikroskopis
tanpak epitel bertingkat semu bersilia sub mukosa yang sembab, terdiri dari sel,limfosit, plasma, eosinofil, neutrofil, dan magrofak,
karsinoma nasofaring
sel skoamosa berkreatinisasi terdapat jembatan interseluler dan kreatin, karsinoma tidak berdiferensiasi mempunyai inti vesikuler, nukleuk menonjol dinding sel tdak tegas, tumor tampak sinsitium
classification of malignan epitelial lung tumor
squamous cell carcinoma
sdenocarsinoma
small cel carsinoma
giant sel carsinoma
carsinoid tumor
large cell carsinoma
patologi klinik
transudat dan eksudat adalah sejumlah cairan yang mengumpul secara abnormal di rongga badan , peritonium, plura, pericard
transudat
kuning muda, jernih, bekuan tidak ada, BJ <1018, leukosit < 500, sel MN, rivalta negatif/ positif lemah, protein <50 % plasma <2,5 gr/dl, glukosa = plasma, LDH < 60%, protein cairan plasma <0,5%, LDH cairan plasma <0,6
eksudat
hitung jenis sel MN (kronik)rivalta positif, protein >50% >4.0 gr/dl, glukosa < plasma, LDH >60%, protein cairan plasma >0,5 , LDH cairan plasma >0,6%
fisiology
mekanisme pernafasan
inspirasi (inhalasi ) masuknya o2 dari atmosfir & co2 kedalam jalan nafas, otot diafragma berkontraksi dan kubah diafragma turun. otot intercostalis externa menarik dinding dada agak keluar-ruang dada membesar-tekanan udara alveolus menurun -udara masuk keparu-paru.
ekspirasi (exhalasi) keluarnya co2 dari paru keatmosfir melalui jalan nafas
otot diafragma dan m.intercostalis interna relaksasi -diafragma naik dinding dada masuk kedalam - dan ruang didalam dada mengecil- tekanan dalam alveolus meningkat -udara keluar dari paru-paru .
proses ekspirasi berlangsung pasif
volume pernafasan
Volume tidal (tidal volume)
yaitu volume udara pernapasan(inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.
Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer
yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.
Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer
Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer
Volume sisa/residu (residual volume)
yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau 1.000 mL.
Kapasitas vital (vital capacity)
yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.
Volume total paru-paru (total lung volume)
yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau4.500 mL. Jadi, volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.
parasitologi
paragonimus westermani (nermatoda paru
habitatnya jaringan paru2 terutama dekat broncus
hospes definitif (manusia)
hospes reservoar (harimau,kucing,anjing,mamalia lain
hospes perantara 1(keoang air tawar, syncera
hospes perantara2 (ketam air tawar, udang batu, cambarus
morfologi telur
cacing dewasa
gejala ( batuk kering, sputum berwarna coklat kuning mengandung darah pada pagi hari. rasa sakit pada paru-paru , pleuritis, hemoptisis dan demam ringan
foto torax ( gambaran khas bayangan terang dikelilingi oleh lingkaran 5-10cm terdiri atas kavitas kecil yang berdekatan mirip seperti serangkai buah anggur
:
kultur sputum laboratorium
penyakitnya ( kista hidatid paru) (echinococcus granulosus, berkembang dimamalia, membentuk kista hidatid pada hati, paru,ginjal,( hemoptisis ringan, batuk, dispnea, sakit dada, palpitasi, ultikaria
histologi
bronkus
tunika mukosa, terdiri dari epitel selapis silindris berselia dengan sel goblet dan membran basalis yang nyata
lapisan propria sedikit jaringan ikat retikuler dan kolagen
muskularis mukosa lapisan otot polos yg menunjukan lipatan longitudinal akibat kontraksi dan hilang bila paru2 mengembang
tela submukosa disusun oleh kelenjar mukus dan dilapisi nodul limfatik
tunika adventisia jaringan ikat padat yg mengandung banyak serabut elastin
bronkiolus
epitel selindris berlapis bersilia dan bersel goblet , otot polos, kelenjar bowman , jaringan ikat kartilago, tulang rawan hialain
alveolus
duktus alveolaris
epitel selapis gepeng, lamina propria , otot polos, dan terlihat seprti titik kecil
sakus alveolaris
terdiri dari alveolar yang bermuara membentuk suatu runagan serupa rotunda yang disebut atrium
FARMAKOLOGY
OAT
ANTIBIOTIK
TERAPI ASMA
SIMPATOMETIK
SABA ( SABUTAMOL, TERBUTALINE, METAPROTERENOL,PIRBUTEROL
LABA. ( SALMETEROL FORMETEROL)
ANTI MUSKARINIK
IPRATROPIUM DIGUNAKAN PADA ASMA TIOTROPIUM UNTYK PASIEN PPOK
KORTIKOSTEROID MENGHAMBAT INFLAMASI MUKOSA SALURAN NAFAS
BECLOMETHASONE, BEDESONIDE,FLUTICASON, TRIAMCINOLONE
CROMOLIN DAN NEDOCROMIL MENGHAMBAT ANTI GEN DAN ASMA DIDASARI AKTIVITAS BERAT
respiratory
anatomi
sistem respirasi atas
laryng
aditus laryngis
cartilage laryngis
epiglotis
cartilago tiroidea
caertilago cricoidea
caertilago arytenoidea
musculus vocalis ( terhubung dengan struktur caertilago tiroidea
pharyng
nasopharyng
oropharyng
laryngopharyng
nasale
nasus externus
os nasale
cartilago nasi lateral
cartilago alaris major lateral & crus medial
cartilago septinasi
cavum nasi
concha nasalis superior
concha nasalis media
concha nasalis inferior
vestibulum nasi (yang ditumbuhi rambut)
sistem respirasi bawah
trachea
musculus trachealis
otot polos disisi posteriorbatasan dengan oesophagus
karina trachealis
ujung distal tempat percabangan bronchus
cartilagenes rachealis
elastis cincin hyalin cartilago 16-20 berbentuk gambar huruf u
bronchus
bronchus primer dextra
bronchus sekunder dextra (3)
bronchus tersier dextra
bronchus primer sinistra
bronchus sekunder sinistra (2)
bronchus tersier sinistra
bronchiolus
bronchiolus dextra
bronchiolus sinistra
bronciolus dextra sinistra ( bronchus terminalis
alveolus
alveolus dextra
alveolus sinistra
ductus alveolaris
saccus alveolaris
pulmo
pulmo dextra &sinistra
facies costalis pulmonis
facies diafragmatika pulmonis
basis pulmonis
facies mediastinalis pulmonis
apex pulmonis
hillum pulmonis
pulmo dektra
lobus superior
lobus medius
lobus inferior
dibagi oleh komponen fissura oblique dan fissura horizontalis
pulmo sinistra
lobus inferior
dibagi oleh komponen fissura oblique
lobus superior
cardiac notch
:
biokimia
keseimbangan asam basa
asam ( donor proton )
sistem buffer fosfat terdiri dari ion dihidrogen fosfat (H2PO4-)YANG MERUPAKAN PEMBERI HIDROGEN
basa (penerima proton)
ion hidrogen fosfat ( HPO42-) yang merupakan penerima hidrogen
keseimbangan asam basa pengaruran konsentarai ion H+ PH plasma dara 7,35-7,45 sinstem buffer menghambat perubahan PH yang besar jika ada penambahan asam atau basa.