Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Membangun Sikap Sensitif Gender (Persoalan Gender Dalam Pendidikan…
Membangun Sikap Sensitif Gender
Persoalan Gender Dalam Pendidikan Multikultural
Perbedaan Gender dan Seks
gender adalah peran dalam kehidupan yang bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan.
seks lebih mengacu pada identitas genetis atau fisik dari seseorang
Feminimitas dan Maskulinitas
feminimitas dan maskulinitas merupakan konsep-konsep kultural dan harapan yang fluktuatif sehingga akan menimbulkan ciri-ciri dan arti yang beda bila dilihat dari sudut budaya yang berbeda
Gender dan Kultur
gender tidak bisa dipisahkan dengan kultur karena gender dibentuk dengan kultur
Gender dan Agama
adanya teks keagamaan yang yang pada dasarnya memang bias gender
adanya misinterpretasi terhadap ajaran agama
adanya perlakuan menyimpang pribadi-pribadi yang berlindung dibalik institusi agama
Problem Gender
Ketidakadilan Gender
adanya peminggiran hak-hak perempuan
menomorduakan perempuan
pemberian beban yang berlebihan pada perempuan dalam mengurus rumah tangga
Pemahaman Gender Tradisional
menempatkan perempuan nomor dua setelah laki-laki dan berkedudukan lebih rendah dari laki-laki
menuntut perempuan untuk melakukan pengorbanan yang lebih daripada laki-laki
tidak pernah menguntungkan dalam setiap atmosphere kehidupan perempuan, terutama pada tempat yang disebut rumah tangga
laki-laki tidak boleh menunjukkan emosi kesedihan karena akan terlihat tidak jantan
lelaki dituntut untuk berani dan macho
lelaki harus terlihat seksi dan jantan
lelaki harus mempunyai pekerjaan
laki-laki lebih dapat ditoleransi untuk melakukan kontak yang jarang dengan anaknya karena ada alasan kesibukan bekerja
Membangun Sensitivitas Gender di Sekolah
Peran Guru dan Sekolah dalam Membangun Sensitivitas Gender
mempunyai wawasan yang cukup tentang kesetaraan gender
seorang guru tidak hanya dituntut untuk memahami secara tekstual arti dan nilai-nilai keadilan gender tetapi juga dituntut untuk mampu mempraktekkan nilai-nilai tersebut di kelas atau di sekolah
harus sensitif dalam permasalahan gender didalam maupun diluar kelas
sekolah harus mempunyai dan menerapkan Undang-Undang sekolah yang isinya melarang keras adanya diskriminasi gender di sekolah atau di kampus
harus berperan aktif untuk memberikan pelatihan gender terhadap seluruh karyawan, guru, murid, staff, dll
untuk memupuk dan menggugah kesadaran siswa tentang pentingnya sikap yang menjunjung tinggi hak-hak, kesetaraan peran, dan sikap anti diskriminasi terhadap kaum perempuan