Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Membangun Pemahaman Kritis Terhadap Ketidakadilan dan Perbedaan Status…
Membangun Pemahaman Kritis Terhadap Ketidakadilan dan Perbedaan Status Sosial
Status Sosial dan Pendidikan Multikultural
Makna Stratifikasi Sosial
akibat ketidaksamaan posisi dan tempat secara sosial didalam masyarakat yang berbentuk pengkategorian yang berbeda-beda, sehingga kesempatan untuk mendapatkan akses tertentu seperti sosial, ekonomi, dan politik menjadi berbeda
Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
kelas (class)
kelompok kapitalis (orang/kelompok yang menguasai dan mempunyai alat-alat produksi dan produksi itu sendiri
borgouis/kelompok yang sejajar dengan kelas kapitalis
ploretariat/kelompok pekerja kasar yang menjual tenaga kasar kepada kaum kapitalis dengan upah yg sangat rendah
lumpen ploretariat/kelompok dari orang-orang yang lemah karena sistem yang ada (pengannguran permanen, seperti orang sakit mental
status adalah rangking sosial yang didasarkan pada prestis seperti gengsi, maupun martabat dan wibawa didalam kehidupan bermasyarakat
power merupakan rangking sosial yg diukur dari sejauh mana seseorang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang dia inginkan
Problem Kesejahteraan Sosial
Pengangguran dan kemiskinan
Korupsi dan Aparat Negara
Korupsi dan Penegakkan Hukum
Meningkatkan Sikap Kepedulian Sosial si Sekolah
Peran Guru dan Sekolah dalam Membangun Sikap Kepedulian Sosial
guru harus mempunyai wawasan yang cukup tentang berbagai macam fenomena sosial yg ada di lingkungan murid-muridnya
guru mempunyai sensitifitas terhadap adanya diskriminasi dan ketidak adilan sosial, ekonomi, daj politik
guru sebaiknya dapat menerapkan secara langsung sikap peduli dan anti diskriminasi sosial, politik, dan ekonomi di kelas, sekolah maupun di luar sekolah
sekolah sebainya membuat Undang-Undang yang dapat mendorong tumbuhnya kesadaran kritis terhadap fenomena ketidakadilan politik, ekonomi, dan sosial yang ada disekitar mereka
membangun sikap peduli terhadap masyarakat yang terpinggirkan secara ekonomi, sosial dan politik
sebaiknya menerapkan kurikulum yang tidak hanya didesain untuk meningkatkan kemampuan kognitif, tetapi juga meningkatkan kemampuan efektif dan psikomotorik.