Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
DIGESTIVE ACCESSORIES SYSTEM (HISTOLOGI (kelenjar liur (saluran (ductus…
DIGESTIVE ACCESSORIES SYSTEM
ANATOMI,FISIOLOGI, HUB. KLINIS
pancreas
bagian organ
collum pancreas
corpus pancreas
caput pancreas
cauda pancreas
struktur
ductus pancreaticus
ductus pancreaticus major
ductus pancreaticus accessorius
pembuluh darah
arteri
A. Lienalis
A. Pancreaticoduedenalis Superior & Inferior
vena
mengalirkan darah ke Sistem Portae
lien
bagian organ
facies
facies diaphragmatica lienalis
facies gastrica lienalis
facies renalis lienalis
facies intestinalis lienalis
margo
margo superior lienalis
margo inferior lienalis
margo lateralis lienalis
margo obtusus lienalis
strutktur
ligamentun lieno gastricae
ligamentum lieno colica
ligamentum lieno renalis
ligamentum lieno diaphragmatica
hepar
bagian organ
facies
facies diaphragmatica hepatis
facies visceralis hepatis
lobus
lobus dexter hepatis
lobus sinister hepatis
lobus quadratus hepatis
lobus caudatus hepatis
pembuluh darah
arteri
A. hepatica dextra & sinitra
vena
V. portae hepatis dextra & sinitra
fisiolgi
fungsi
pembentukan & sekresi empedu
metabolisme nutrisi & protein
inaktivasi beberapa zat
sintesis protein plasma
imunitas
hepar disorder
sirosis hati
etiologi
infeksi
alkohol
kelainan genetik
manifestasi
sirosis kompensata
asimptomatis
sirosis dekompensata
ikterus
asites
edema perifer
hematemesis melena
jaundice
ensefalopati
pentalaksanaan
sirosis kompensata
(-) dibutuhkan diet atau terapi khusus
hindari alkohol & obat hepatotoksik
terapi kausatif-> hepatis B & C
sirosis dekompensata
berdasarkan gejala & komplikasi
abses hepar
klasifikasi
abses hati piogenik
manifestasi
demam
nyeri perut kanan atas
ikterus
BAB pucat
batuk
urin berwarna gelap
anoreksia
malaise
tatalaksana
antibiotik
bedah
abses hati amebik
manifestasi
demam
anoreksia
nyeri abdomen
ikterik
hepatomegali
batuk
diare
tatalaksana
metronidazol 3 x 500 - 750 mg
kloroquin 600 mg
hepatitis
hepatitis A
hepatitis B
hepatitis C
vesica fellia
bagian organ
fundus vesica fellia
corpus vessica fellia
infundibulum
struktur
ductus cysticus
ductus hepaticus communis
ductus choledochus
pembuluh darah
arteri
A. Cystica
vena
V. Cystica
fungsi
sebagai persediaan getah empedu -> kental
keluarkan getah empedu 500 - 1000 cc
cerna lemak
aktifkan lipase
ubah zat tak larut dalam air -> larut
bantu absorbsi lemak (dinding usus )
kolelitiasis
manifestasi
nyeri epigastrium
menjalar ke bahu
terjadi 15 menit - 5 jam
hilang timbul
mual , muntah
tatalaksana
awal
tirah baring
cairan secara adekuat
tunda asupan oral
beri nutrisi secara parenteral
farmako
antibiotik ( ampisilin-sulbaktam 3g/6 jam IV
medikamentosa simtomatis
akut
bedah
HISTOLOGI
kelenjar liur
minor
mayor
saluran
ductus interkalaris
ductus striata
ductus interlobaris
ductus primer
parotis
sekretorius
sel kuboid
sel mioepitel dibagian basal
saluran keluar
epitel gepeng hingga toraks
kandung empedu
struktur
tunika mukosa
lamina propria
epitel selapis silindris
sel goblet sedikit
tunika muskularis
otot polos
tunika serosa
kelenjar campuran
bulan sabit gianuzzi
kelenjar submandibularis
kelenjar sublingualis
kelenjar perut besar
hati
struktur
lobulus klasik
segitigakhiernan
dibungkus jaringan ikat fibrosa
fungsi
endokrin = plasma protein, urea & asam amino
eksokrin = hasilkan empedu
glukoneogenesis
metabolisme, simpanan TG, glikogen
bentuk poligonal
permukaan sel
bagian sinusoid
antar sel
pancreas
cairan
lipase
amilase
RNAse & DNAse
tripsin & kimotripsin
kelenjar ganda
eksokrin (enzim)
endokrin ( hormon )
merangsang sekresi
nervus vagus
hormonal
sekretin
kolesistokinin
bilirubin
terkonjugasi
asam glukoronat
larut
dieksresikan ke empedu
tak terkonjugasi
tak larut air
berikatan dgn albumin
transfer ke protein lain (ex. : membran)
ada dalam plasma
dalam usus dimetabolisme oleh bakteri (sterkobilinogen)
sterkobilinogen direabsorbsi & di eksresi ke urin ( uribilinogen
pembentukan : degradasi dari heme
pengambilan oleh hati -> berikatan dengan albumin
pembentukan : diglukuronid
eksresi ke empedu
pembetukan urobilin diusus halus
PARASITOLOGI & HUB. KLINIS
trematoda
trematoda hati
fasciola hepatica
penyakit : fasioliasis
gejala
peradangan saluran empedu
atrofi (parenkim hati)
sirosis periportal
diagnosis
periksa tinja & empedu -> menemukan telur cacing
serologi : uji fiksasi komplemen / tes intradermal
pengobatan
prazikuantel ( 25 mg/kg BB 3x1 selam 1 atau 2 hari)
emetinhidroklorida ( 30mg selama 18 hari IM)
diklorofenol / Biotionol
habitat
saluran empedu bagian proksimal
kantung empedu
hospes
defenitif
kambing
sapi
domba
kelinci
perantara I
siput air tawa genus lymnea
perantara II
tanaman air, rumput
cara infeksi
memakan tanaman air yang tidak dimasak dgn benar
morfologi
bentuk pipih seperti daun
(+) 2 hospes perantara
(+) kerucut kepala
warna : coklat
(+) kurtikula halus (-)duri
(+) sepasang caecum
telur
bentuk : oval
dinding tipis
warna : kuning terang
(+) operculum
isi : sel telur
clonorchis sinensis
morfologi
uk. cacing dewasa 15mm x 4 mm
testis (bercabang), ovarium ( berlobus)
uterus panjang & melingkar
telur
bentuk : seperti bola lampu
ukuran : 30 x 16 um
(+) operculum kecil
isi : miracidium
habitat
cabang distal saluran empedu
hospes
defenitif
manusia
perantara 1
siput air genus bulinus
semisulcospira
hua
perantara 2
ikan air tawar
cara infeksi
makan daging mentah
penyakit : klonorkiasis
gejala
stadium ringan
(-) gejala
stadium progresif
lemah
nafsu makan rendah
anemia
asites
kembung
diare
edema
hepatomegali
pengobatan
prazikuantel 25 mg/ BB 3x1 selama 2 hari
infeksi ringan : gentian violet
infeksi berat : klorokuin
trematoda usus
fasciolopsis buski
habitat
usus halus = duodenum & jejenum
hospes
defenitif
manusia
babi
perantara 1
siput air tawar genus segmentina
hippeutis
gyraulus
perantara 2
tanaman air
cara infeksi
makan tumbuhan/tanaman air mentah
morfologi
bentuk : lonjong & tebal
uk. = 20-75 mm x 8-20 mm x 1-3 mm
warna : seperti daging mentah
telur
bentuk : oval / lonjong
warna : kuning
dinding tipis
(+) operkulum
penyakit : fasiolopsiasis
gejala
nyeri epigastrium
mual
diare
pengobatan
niklosamid
prazikuantel
tetrakloretilen
nematoda
ascari lumbricoides
morfologi
penyakit : askariasis
gejala
batuk
mual
demam
pengobatan
pirantel pamoat 10mg/kgBB
mebendazol 2x100 mg/ hari
albendazol 400 mg
hospes : manusia
cacing tambang
morfologi
penyakit : ancilostomiasis & nekatoriasis
gejala
ground itch
sindrom loeffler
anemia hipokrom mikrositer
hospes : manusia
strongyloides stercoralis
morfologi
penyakit : strongiliosis
gejala
cutaneus larva migrans
sindrom loeffler
saki epigastrium
mual, muntah
pengobatan
tiabendazol 25 mg/kgBB 1-2 kali/hari
trichuris trichiura
morfologi
penyakit : trikuriasis
gejala
iritasi & peradangan mukosa usus
anemia
disentri
diare
enterobius vermicularis
morfologi
penyakit : enterobiasis
iritasi sekitar anus