BAB 14 INTERGROUP RELATIONS

Intergroup conflict Resolution: Uniting Us and Them

Intergroup contact

contact hypothesis, perkiraan contact antar member dari grup berbeda akan mengurangi intergroup conflict.

Creating Positive Contact, equal status, personal interaction, supportive norms, cooperation

The Effects of Contact, yaitu untuk mengurangi konflik, prasangka

*Contact and Superordinate Goals, superordinate goal *dimana tujuan tercapai kalo anggota dari grup kerja bersama dengan menyatukan usaha serta sumber yang mereka miliki.

Cognitive Cures for conflict

Decategorization, mengurangi social categorization tendencies dengan mengurangi arti penting member dan menekankan individualitas setiap orang dalam kelompok.

Recategorization, Pengurangan kecenderungan kategorisasi sosial oleh kelompok kolaps dalam konflik menjadi satu kelompok atau kelompok.

common ingroup identity model Merekomendasikan mengurangi bias dengan mengubah representasi anggota kelompok dari diri mereka sendiri dari dua kelompok yang terpisah menjadi satu kelompok ingroup yang umum

Cross-Categorization, Pengurangan dampak kategorisasi sosial terhadap persepsi individu dengan membuat keanggotaan mereka menonjol dalam dua atau lebih kelompok sosial atau kategori yang tidak terkait dengan kategori yang menghasilkan ketegangan antar kelompok.

Controlling Stereotyped Thinking, Studi Devine tentang pemikiran stereotip menunjukkan bahwa meskipun individu Mungkin menyadari isi stereotip yang berkaitan dengan outgroup, mereka Dapat belajar mengendalikan dampak respons kognitif yang bias ini terhadap penilaian mereka.

Conflict Management

jigsaw method, siswa yang milih topik yang sama, belajar bersama, kemudian meminta para siswa untuk mengajarkan topik mereka kepada anggota kelompok lainnya

Learning to Cooperate, konflik antar kelompok menolak resolusi

Tahap dan goalsnya

mengurangi jumlah ketegangan antar kelompok di sekolah dan perguruan tinggi, meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah tanpa beralih ke pihak berwenang, dan memberikan kepada siswa keterampilan yang bisa mereka gunakan saat mereka dewasa

Tahapan: (1) menentukan konflik; (2) bertukar informasi tentang sifat konflik; (3) melihat situasi dari berbagai perspektif; (4) menghasilkan solusi untuk konflik; (5) pilih solusi yang menguntungkan semua pihak

Resolving Conflict: Conclusions

apabila konflik satu bisa berakhir dengan damai, orang lain juga bisa melakukannya

Intergroup Conflict: Us versus Them

Competition and Conflict

Robbers Cave Experiment, membahas penyebab dan konsekuensi konflik antara dua kelompok anak laki-laki di Robbers Cave State Park di Oklahoma

Realistic Group Conflict Theory : kerangka konseptual yang menjelaskan bahwa konflik intergroup disebabkan adanya kompetisi dalam mendapatkan sumbder daya yang langka; bahan makanan, daerah kekuasaan, kesejahteraan, SDA, dan energi

The Discontinuity Effect

studi social interactions

one-on-one, bermain catur, berjalan ke kelas dengan orang lain, dsb

within-group, interaksi dengan anggota kelompok yang sama; pertemuan klub atau diskusi dalam kelas

one-on-group, peserta individu berinteraksi dengan kelompok

group-on-one, dimana individu sbg bagian dari kelompok yang berinteraksi dengan satu individu

group-on-group, contoh permainan sepak bola, gabungan dua kelas, dll

causes of discontinuity , sejumlah sebab yang menjadi satu dan memperburuk konflik antar kelompok

individu serakah, tapi keserakahan bahkan lebih besar ketika dalam kelompok

orang lebih takut pada kelompok daripada takut pada individu

anggota kelompok mungkin merasa bahwa, sebagai bagian dari kelompok, mereka harus melakukan apa yang mereka bisa untuk memaksimalkan hasil kolektif kelompok

difusi tanggung jawab juga dapat berkontribusi terhadap efek diskontinuitas

Power and Domination

*social dominance theory, konflik antar kelompok dihasilkan dari ketegangan dinamis antara kelompok-kelompok yang diberi peringkat hierarkis dalam masyarakat

awalnya bersaing karena sumber daya yang langka, dapat meningkat menjadi eksploitasi antar kelompok karena satu kelompok mencoba mendominasi yang lain

Norms of Engagement

Reciprocity, merespon ancaman dengan ancaman, penghinaan dengan penghinaan, dan serangan dengan serangan

cultural norms, sejauh mana kelompok merespons dengan cara bermusuhan terhadap kelompok lain bervariasi dari budaya ke budaya

group norms, kelompok dalam masyarakat yang lebih luas mengadopsi norma dan nilai unik yang berkaitan dengan konflik antar kelompok

Anger and Scapegoating

satu sisi dianggap sebagai pemenang dan satu pecundang

pemenang mengalami emosi positif (kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan, dan kepuasan)

mengalami "penderitaan karena kekalahan" menyebabnkan pemulihan, kemarahan, rasa malu, dan frustrasi

scapegoat theory, permusuhan disebabkan oleh keadaan lingkungan yang mengecewakan yang dilepaskan dengan melakukan tindakan bermusuhan terhadap anggota kelompok sosial lainnya

Evolutionary Perspective

tekanan evolusioner yang sama membuat manusia siap merespons secara negatif kepada setiap manusia yang bukan anggota kelompok atau sukunya

seiring berjalannya waktu, manusia menjadi spesies sosial yang siap untuk bekerja sama dengan manusia lain dalam mengejar tujuan bersama

Intergroup Bias: Perceiving Us and Them

Conflict and Categorization

Social Categorization, memimpin untuk mengklasifikasikan orang menjadi dua kelompok yang saling eksklusif (ingroup dan outgroup)

konflik karena categorization ini dilihat dari proses afektif, kognitif, emosional, dan interpersonal yang terbentuk

The Ingroup-Outgroup Bias

ethnocentrism, Keyakinan bahwa suku, wilayah, atau negara sendiri lebih tinggi dari suku, wilayah, atau negara lain.

Ingroup Positivity and Outgroup Negativity

Ingroup favoritisme cenderung lebih kuat daripada penolakan outgroup, namun kedua bentuk bias kelompok ingroup-outgroup muncul di Robbers Cave

Implicit Intergroup Biases

Implicit Association Test (IAT) yang dikembangkan oleh Greenwald dan rekan-rekannya, dapat mendeteksi bentuk bias yang tidak disadari dan tidak disadari.

Double-standard thinking Kecenderungan untuk mempertimbangkan tindakan dan atribut kelompok sendiri sebagai sesuatu yang positif, adil, dan tepat, namun untuk mempertimbangkan perilaku atau tampilan yang sama ini menjadi negatif, tidak adil, dan tidak pantas saat kelompok out melakukan tugas mereka.

Cognitive Bias

Outgroup Homogeneity Bias, Persepsi kecenderungan untuk mengasumsikan bahwa anggota kelompok lain sangat mirip satu sama lain, sedangkan keanggotaan kelompok sendiri lebih heterogen.

Group Attribution Error, Keputusan kelompok diasumsikan mencerminkan sikap anggota kelompok individu, terlepas dari prosedur khusus yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

law of small numbers: mengasumsikan perilaku sejumlah besar orang dapat disimpulkan secara akurat dari perilaku beberapa orang

Ultimate Attribution Error, pola pikir dimana outgroup melakukan suatu kesalahan diasosiasikan dengan personality, namun tindakan positif terhadap situasi situasional dan berfluktuasi.

The linguistic intergroup bias, Kecenderungan untuk menggambarkan perilaku positif dan perilaku kelompok keluar yang negatif secara lebih abstrak dan negatif, dan perilaku kelompok outgroup yang lebih baik secara lebih konkrit.

stereotypes, generalisasi thd kelompok tertentu

kontennya warmth dan kompeten

Intergroup Emotions

dihubungkan dengan stereotypes dapat menghasilkan emosi envy, contempt, pity, admiration

Grouphate The Nature of Prejudice menjelaskan emosi pada group-level, Benci menyebabkan reaksi negatif lebih keras terhadap outgroup daripada emosi seperti rasa takut atau marah.

Moral Exclusion and Dehumanization

Moral Exclusion, Proses psikologis di mana lawan dalam konflik saling memandang sebagai pelanggaran hak dan perlindungan yang diamanatkan secara moral

Dehumanization, Terjadi ketika kelompok ing menyangkal outgroup kualitas yang dianggap mendefinisikan esensi kodrat manusia.

Categorization and identity

membership suatu kelompok memengerahi diri individu

daya saing kelompok tidak sebanding dengan daya saing yang ditunjukkan oleh individu saat berinteraksi dengan individu lain

siklus dominasi dan perlawanan ini terjadi di antara bangsa-bangsa, kelas, kelompok etnis, jenis kelamin, dan bahkan kelompok kecil dalam situasi eksperimental terkontrol