Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
RISIKO BAGIAN ORGANISASI (Kegiatan 1: Penyusunan Pola Karier berbasis Job…
RISIKO BAGIAN ORGANISASI
Kegiatan 1: Penyusunan Pola Karier berbasis Job Family
Risiko (Strategis):
SDM yang ada kurang mampu menerjemahkan kebijakan pimpinan mengenai Pola Karier
Sebab:
Kurangnya komunikasi antara konseptor dengan pimpinan.
Dampak:
Konsep Pola Karier tidak tersusun tepat waktu
Mitigasi:
Meningkatkan intensitas komunikasi dengan pimpinan
Output:
Notulen Rapat (Tw. 3)
Frekuensi Kejadian:
insidentil
KEGIATAN 2: Monitoring dan Evaluasi PPK PNS
Risiko 1 (Operasional):
Pelaksanaan monev PPK PNS tidak memadai
Sebab:
Aplikasi ST/SKI belum mengakomodasi kebutuhan pelaksanaan monev PPK PNS
Dampak:
Hasil monev PPK PNS tidak akurat.
Mitigasi:
Koordinasi dengan Pusinfowas untuk memperbaiki aplikasi ST/SKI
Output:
Laporan Koordinasi
Frekuensi Kejadian:
Insidentil
Risiko 2 (Operasional):
Tidak seluruh unit kerja menggunakan aplikasi ST/SKI dalam melaksanakan PPK PNS
Sebab:
Kurangnya komitmen unit kerja untuk menggunakan aplikasi
Akibat:
Monev PPK/PNS tidak dapat dilaksanakan dengan tepat waktu
Mitigasi:
Sosialisasi aplikasi dan Penegasan kembali penggunaan aplikasi dalam pelaksanaan PPK PNS
Output:
Laporan Sosialisasi dan SE PPK PNS (Tw 4)
Frekuensi Keterjadian:
Berkala
Kegiatan 3: Analisis dan Evaluasi Jabatan
Risiko (Strategis):
SDM yang ada di Bagor tidak menguasai peraturan terkait analisis dan evaluasi jabatan
Sebab:
Tidak dilaksanakannya knowledge transfer sehingga ketika SDM yang menguasai Anjab dan Evajab dimutasi, pengetahuan yang dimilikinya tidak ditinggalkan pada SDM yang masih ada.
Akibat:
SDM Bagor tidak mampu melaksanakan Anjab dan Evajab secara benar.
Mitigasi:
Melakukan workshop dan PPM dengan materi anjab dan evajab serta on the job training bagi SDM Bagor.
Output 2:
Laporan Pelaksanaan Workshop (Tw. 3)/PPM (Tw. 2) /On the job training (Sepanjang Tahun)
Frekuensi Kejadian:
insidentil
Kegiatan 4: Evaluasi Organisasi
Risiko (Strategis):
Metode evaluasi yang dipilih kurang mampu menangkap permasalahan terkait penerapan reorganisasi perwakilan
Sebab:
SDM yang kurang memiliki kompetensi dalam memilih metode evaluasi yang tepat.
Dampak:
Hasil Evaluasi organisasi tidak dapat memberikan nilai tambah bagi perbaikan organisasi.
Mitigasi:
Pelatihan/sharing session mengenai evaluasi organisasi yang benar.
Output:
Laporan Pelatihan/sharing session (Tw. 3)
Frekuensi Keterjadian:
Insidentil
Kegiatan 5: Analisis Beban Kerja dan Formasi
Risiko (Operasional):
Perhitungan formasi tidak akurat
Sebab:
Kesulitan memperoleh data masukan untuk analisis perhitungan ABKF
Dampak:
Hasil perhitungan formasi tidak dapat digunakan untuk perencanaan kebutuhan SDM
Mitigasi:
Melibatkan unit kerja dalam penghitungan ABKF dengan pembuatan aplikasi pengumpulan data abkf
Output:
Aplikasi data ABKF (tw. 2)
Frekuensi Keterjadian:
berkala
Kegiatan 6: Reorganisasi BPKP
Risiko (strategis):
Usulan reorganisasi BPKP ditolak oleh Kemenpan
sebab:
Dasar usulan (Perpres 192) tidak sesuai dengan PP 103 (cek)
akibat:
Reorganisasi BPKP tidak dapat dilaksanakan tepat waktu
mitigasi:
Pimpinan BPKP meningkatkan koordinasi dengan KemenpanRB
output:
Laporan Koordinasi
frekuensi keterjadian:
insidentil