Molecular of Biology Human Cell
Sel
Komponen Sitoplasma
Organel bermembran
Organel tak-bermembran
Retikulum Endoplasma ( RE )
Kompleks Golgi
Lisosom
Peroksisom
Mitokondria
Vault
Sentrosom dengan sentriol
Homeostasis
Defenisi
Organ yang terlibat
Esensial bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan setiap sel, melalui aktivitas khusus masing - masing sebagai bagian dari suatu sistem tubuh, ikut berperan mempertahankan lingkungan internal yang dipakai bersama oleh semua sel
Respirasi Sel
Asam Nukleat
Komponen Sitoskeleton
Mikrofilamen
Filamen
Mikrotubulus
Siklus Sel
Interfase
Mitosis
Jaringan
Jaringan ikat dibedakan karena memiliki sel relatif sedikit yang tersebar di dalam bahan ekstrasel yang banyak jumlahnya.
Jaringan saraf terdiri dari sel - sel khusus memulai dan menyalurkan impuls
Defenisi
Jaringan otot terdiri dari sel - sel khusus untuk berkontraksi yang menghasilkan tegangan dan melakukan gerakan.
Sel - sel yang struktur dan fungsinya serupa bergabung untuk membentuk jaringan .
Jaringan epitel terdiri dari sel - sel yang mengkhususkan diri pada pertukaran bahan antara sel dan lingkungannya.
Siklus krebs
Kematian sel terprogram (apoptosis)
DNA
Replikasi
Kematian Sel
Terbagi menjadi 2 yaitu DNA dan RNA
Apoptosis
Nekrosis
Ribosom
Otot polos
Otot jantung
Otot rangka
Sistem Saraf
Jenis jaringan
Sifat
Fungsi
Sebagai perlindungan
Sebagai alat eksresi
Sebagai filtrasi
Sebagai alat absorpsi
Sebagai penerima impuls
Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel
Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan kembali)
Umumnya dilengkapi dengan mikrovili, flagela, dan stereosilia.
Bentuk sel penyusunnya bervariasi yang bergantung dari fungsi dan letaknya dalam tubuh
Terdapat lamina basalis, lamina basalis adalah struktur ekstraselular yang berupa lembaran dengan mengikat jaringan dibawahnya.
Ciri - CIri
Dapat ditemukan di seluruh tubuh
Berbentuk pipih, batang dan kubus
Bentuk sel penyusunnya bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya
Tidak terdapat material di antara sel-sel penyusunnya
Sebagai penutup dan kelenjar
Tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna untuk mengikat jaringan dengan bagian bawahnya
Jaringan Epitel Berlapis
Jaringan Epitel Selapis
Epitel pipih selapis, Epitel pipih selapis berfungsi sebagai jalan dalam pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan sebaliknya. Contohnya, epitel terdapat pada pembuluh limfa, kapsul browman, pembentuk peritonium, alveoulus, dan pembuluh darah.
Epitel kuboid selapis, Fungsi jaringan epitel kuboid selapis adalah sebagai alat sekresi dan pelingdung. Contoh epitel kuboid selapis adalah permukaan ovarium, kelenjar tiroid, saluran nefron ginjal dan retina mata.
Epitel Selapis Silindris, Sel epitel silindris ada yang memiliki silia pada daerah permukaannya, seperti pada oviduk. Contoh epitel selapis silindris adalah kantong empedu, lambung, saluran pernapasan bagian atas, dan jonjot usus.
Epitel Batang Bersilia, Epitel batang bersilia terletak di dinding rongga hidung. Fungsi batang bersilia adalah sebagai penghasil mucus (lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk, dengan getaran silia menghalau benda asing yang masuk melekat pada mucus. Epitel batang bersilia terletak di trakea.
Epitel pipih berlapis, jaringan epitel yang terdapat di epidermis kulit vertebrata
Epitel kuboid berlapis, hanya terdapat di saluran besar dari beberapa kelenjar. Epitel kuboid berlapis terdapat di kelenjar ludah, berperan dalam ekskresi, kelenjar susu, dan pangkal esofagus.
Epitel silindris berlapis, jaringan epitel yang jarang ditemukan dan terdiri atas dua lapis. Fungsi jaringan epitel berlapis adalah sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan dan sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu. Contohnya epitel pada konjungtiva palpebra.
Epitel transisional, jaringan epitel yang yang bentuknya dapat berubah-ubah. Epitel transisional terdapat di ureter dan ginjal
Sel Saraf (Neuron)
Dendrit
Badan Sel
Nukleus
Neurit (Akson)
Selubung Mielin
Sel Schwann
Sinapsis
Jaringan Saraf
Sel saraf penghubung
Sel saraf motorik
Sel saraf sensorik
Otak besar
Otak kecil
Sumsum lanjutan
Sumsum tulang belakang
Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf motorik > otot > gerakan
Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang belakang > saraf motorik > otot > gerak refleks
Penyakit
Alzheimer
Stroke
Gegar Otak
Epilepsi
Penyakit
Tetanus
Polio
Terkilir
Kram
Melaksanakan gerakan tubuh
Mendukung tubuh
Menjaga postur tubuh
Otot ini setengah berkontraksi, diatur dengan otomatis, berirama, dan terus-menerus sepanjang hidup. Fungsi utama otot jantung adalah untuk membuat jantung tetap berdetak.
Otot polos bertanggung jawab terhadap kontraksi organ berongga seperti pembuluh darah, saluran pencernaan, dan kandung kemih.
Meiosis
Translasi
Transkripsi
Kulit
Ginjal
Hati
Faktor yang harus dipertahankan homeostasisnya
Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
Konsentrasi O2 dan CO2.
Konsentrasi zat-zat sisa.
pH.
Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit lain.
Suhu.
Volume dan tekanan.
Sistem tubuh yang berkontribusi
Sistem saraf
Sistem endokrin
Sistem imun
Sistem reproduksi
Sistem integumen
Sistem otot
Sistem rangka
Sistem kemih
Sistem respirasi
Sistem pencernaan
Sistem sirkulasi
Fungsi
Komponen
Fibroblast
Makrofag
Sel lemak
Sel plasma
Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat disusun oleh sel-sel fibroblas dan terdapat banyak serat kolagen yang tersusun padat dan teratur. Serabut kolagen bersifat fleksibel tetapi tidak elastis. Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan antara organ satu dengan organ yang lain. Jaringan ikat padat terdapat pada tendon dan ligamen. Tendon berfungsi sebagai penghubung antara tulang dengan otot sedangkan ligamen berfungsi sebagai penghubung tulang dengan tulang lainnya.
Jaringan Lemak
Jaringan lemak (adiposa) adalah jaringan yang berfungsi untuk menyimpan lemak yang merupakan cadangan makanan dan penghangat tubuh. Jaringan lemak bersifat longgar dan selnya berbentuk bulat dengan membran sel yang tipis. Jaringan ini terdapat di seluruh bagian tubuh.
Jaringan Darah
Jaringan darah adalah jaringan ikat yang istimewa karena wujudnya berupa cairan. Jaringan darah termasuk jaringan ikat karena memiliki salah satu kriteria jaringan ikat yaitu memiliki matriks ekstraseluler yang berupa cairan yaitu plasma darah. Fungsi jaringan darah yaitu untuk membawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping darah), dan plasma darah.
Jaringan Tulang Rawan
Tulang rawan pada anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang mengandung banyak kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri dari tiga macam yaitu hialin, fibrosa, dan elastis.
Jaringan Limfe
Jaringan limfe (getah bening) berfungsi untuk kekebalan tubuh serta mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah. Jaringan limfe terdapat pada organ-organ seperti timus, kelenjar limfe, tonsil, dan limpa.
Jaringan Tulang
Tulang adalah penyokong tubuh paling utama bagi sebagian besar hewan. Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas saling terhubung dengan kanalikuli. Matriks osteoblas mengandung kalsium fosfat yang mengakibatkan matriks mengeras.
Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar jaringan yang sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastin. Matriknya berupa cairan lendir (mukus). Di jaringan ini terdapat makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Fungsi jaringan ikat longgar adalah untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.
Sifat
Kontraksi Otot
Proses krontraksi otot sendiri di dahului dengan datangnya impuls saraf. Dimulai ketika ada impuls yang akan mengenai bagian sinapsis atau bagian saraf dan serabut otot yang dipenuhi juga dengan asetil kolin. Asetil kolin inilah yang nantinya akan menyerap ion kalsium ke serabut otot yang menyebabkan sisi aktif pada filament yang tipis.
Nantinya akan terbentuk sebuat jembatan penyebrangan yang terbentuk dari kepala miosin dan juga filament yang tipis. Energi kemudian akan terbentuk dan dilepaskan kearah filament tipis hingga membuat filament tipis menjadi berkerut. Hal inilah yang membuat otot juga ikut berkerut dan berkontraksi.
Kontraksi otot akan terus terjadi selama ada rangsangan. Jadi bisa disimpulkan bahwa mekanisme kontraksi otot sangat bergantung pada rangsangan ion kalsium yang akan diserap dan disalurkan ke filament. Untuk melakukan kontraksi otot juga dibutuhkan energi.
Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot. Kontraksi pada otot juga seringkali disebut dengan nama pergeseran filament.
Fungsi
Melaksanakan kerja, misalnya: berjalan, memegang, mengangkat (otot lurik).
Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot polos).
Menggerakkan jantung (otot jantung)
Kromosom
Struktur
Sentromer
Kromatid
Kromomer
Telomer
Penyakit
Down Syndrome
Jacob Syndrome
Klinefelter Syndrome
Patau Syndrome
Turner Syndrome
Sel tiang
Mengikat, melekatkan suatu jaringan dgn jaringan lain
Menyokong dan melindungi berbagai jaringan,organ dan bagian tubuh
Vaskular: mengandung banyak pembuluh darah -> mengangkut zat dari suatu jaringan atau organ
Imunitas
Cadangan energi (jaringan subkutan – lemak)
G0
G1
S
G2
Profase Metafase Anafase Telofase
RE Kasar
RE Halus
Sitosol