Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kebudayaan : Agenda buat daya cipta (Eksekutif Pemerintah &Politisi…
Kebudayaan : Agenda buat daya cipta
Eksekutif Pemerintah &Politisi
Ciri-Ciri Konseptual
Paham kebudayaan akan dibayangi oleh tugas, tanggung jawab dan kepentingankelompok.
Dalam kerangka kebudayaan, suatu tujuan politik adalah reasonable & acceptable
Dilema
Konsentrisitas & Konsergensi : pilihan untuk mengutamakan kebuadayaanbangsa dan internasional
Konsentrisitas & Divergensi : Dilema nasional & kebudayaan daerah
Konsentrisitas & Kontinuitas : Dimensi waktu
Ilmuwan Sosial
Ciri-ciri Konseptual
Didorong untuk kepentingan teoritis
Menurut ilmu sosial,kebudayaan adalah realitas, suatu yang sudah diciptakan, sudah dihasilkan, sudah dibentuk atau sudah dilembagakan
Memandang kebudayaan dalam 3 wujud
Sistem ide
Sistem tingkah laku
Perwujudan benda-benda budaya
Memperlakukan kebudayaan sebagai pertama-tama sebagai kata benda , dalam sifatnya yang subtantif (abstrak & konkret)
Gerakan 3 langkah
Penerimaan nilai-nilai baru
Penolakan nilai-nilai yang sudah diterima
Penerimaan nilai-nilai
Dilema
Kedudukan nilai dalam konsep kebudayan perlu direlatifkan agar lebih realistis terhadap perkembangan
Kebudayaan sebagai sistem pengetahuan mampu menjadi orientasi jika menjadi sistem makna bagi sekelompok orang
Intergrasi kebudayaan yang muncul karena efek samping pembangunan
Organisasi merupakan tolak ukur dalam masuknya kebudayaan yang menyangkut pembangunan fisik dan alih teknologi
Budayawan / Seniman
Ciri-ciri Konseptual
Kesenian adalah salah satu bentuk daya cipta kebudayaan
Kreasi adalah usaha eksistensial untuk menjelmakan diri dalam kemungkinan
Dalam konsep kreativitas, ide harus dirumuskan kembali, tingkahlaku harus disesuaikan kembali, dan benda-benda harus dikerjakan dan diolah kembali
Memandang dan memperlakukan kebudayaan sebagai kata kerja dan sebagai pekerjaan
Daya cipta budaya
Seakan-akan ditempatkan di masa depan
Dilema
Kebudayaan akan diserap menjadi bagian dari proses produksi industri
Pameran seni akan berhadapan dengan window dressing
Keindahan akan terdesak oleh glamour
Kesenian akan terjerat dalam kemersialisasi
Puisi akan tergoda untuk mendukung advertensi
Kesenian akan menjadi komoditas