Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

21 Lesson for 21st Century by Noah Harari (PART I Technology (LIBERTY…

- - - - Fascism -> kalah
      - Communism -> kalah
      - Liberalism -> menang
        
        Tahun 2008 kena krisis
        
        Orang-orang tidak puas
        
        manusia mencari narasi alternatif
  - - - Kasus Driveless car
        
        90% kecelakaan karena human error
        
        AI menyelesaikan masalah itu
        
        Tapi artinya, profesi supir akan berkurang drastis
    - - kalau kita mau ngerjain tugas, AI akan bantu setting mood dengan cara menyetel lagu yang pas :
    - - Peran pemerintah bukan sebagai pemain, tapi sebagai PELINDUNG orang2 yang belum bisa adaptasi
        
        Universal Basic Income
        
        https://www.bareksa.com/id/text/2017/10/13/andai-universal-basic-income-diterapkan-indonesia-berapa-anggarannya/16991/news
        
        Yaitu semacam uang subsidi bulanan yang diberikan pemerintah utk orang yang pengangguran gara-gara kerjaannya diambil alih sama Artificial Intelligence
        
        Problem:
        
        Standar hidup tiap negara nggak sama
        
        Ngebuat orang jadi males?
        
        Biayanya terlalu besar
        
        menghabiskan anggaran pajak
        
        Cuma solusi sementara (tetep aja orang itu gak dapet kerja)
        
        Nggak mendidik masyarakat
        
        Capitalist paradise
        
        http://lib1.org/_ads/1771301BF27F1F4A5E6BD92C20E661F8
        
        https://futurism.com/images/universal-basic-income-answer-automation/
        
        Universal Basic Service
        
        Yaitu semacam service GRATIS pemerintah untuk hal-hal dasar yang dibutuhin masyarakat
        
        Sekolah gratis
        
        Layanan kesehatan gratis
        
        Transportasi gratis
        
        dst
        
        Communism paradise
        
        Problem:
        
        Bakal ditentang karena ini metode communism
        
        Narasi IMF dan dunia mengarah ke Universal Basic Income
        
        Tapi sebenernya udah dipraktekin di welfare state kayak scandinavia
        
        https://www.ucl.ac.uk/bartlett/igp/sites/bartlett/files/universal_basic_services_-_the_institute_for_global_prosperity_.pdf
        
        https://universalbasicservices.org/
        
        https://www.rethinkingpoverty.org.uk/rethinking-poverty/universal-basic-services-answer-poverty/
        
        Studi kasus di Israel
        
        Pelajar Talmud diberi tunjangan gratis makanan, pendidikan dsb kebutuhan dasar.
        mereka menunjukkan kebahagiaan
  - - - Manusia senang karena ga usah pusing mikir dan ambil keputusan yang gak penting, apalagi keputusannya cocok dengan mereka karena sesuai dengan behaviour mereka
      - Manusia marah karena privasinya diobok-obok
    - - Ketika perang menggunakan robot, korban akan jauh lebih banyak
        
        Robot tidak punya hati (prajurit kadang masih kasihan)
        
        Robot cuma ikut perintah algoritma
        
        Gak ada lelah, kemampuan membunuhnya tetap sama karena stamina nya gak menurun
      - Diskriminasi kasus pinjaman di bank
        
        Orang ditolak dalam pengajuan kredit karena keputusan algoritma
        
        Orang bank percaya begitu saja kepada algoritma
        
        Tapi orang bank juga tidak bisa jelaskan alasan kenapa dia ditolak, mereka hanya ikut algoritma
    - - sebagian budget untuk investdi AI alihkan saja invest ke kecerdasan manusia
      - AI makin pintar, manusia makin goblok dan malas
      - manusia nanti susah ngambil keputusan
  - - - Pada zaman batu, inequality tidak parah karena properti masih sedikit
      - Di abad agricultur, manusia mulai ngebuat hierarkis
      - Narasinya adalah kalau ga ada hierarki, dunia akan chaos
      - Padahal itu yang melahirkan inequality
      - Saat revolusi industri, properti / harta berlipat ganda, inequality makin parah
      - Politisi menyediakan fasilitas negara supaya mereka punya rakyat yang bisa dimanfaatin buat milih mereka dan punya prajurit untuk berjuan di parit demi mereka
      - Kekayaan beberapa ratus orang terkaya setara dengan 4 miliar orang termiskin
      - 1% orang terkaya memiliki 1/2 kekayaan dunia
    - - Dulu, harta terbaik adalah tanah. Politisi berusaha menguasainya kalau mau berkuasa
      - Then, switch to production / modal. Penguasa berusaha menguasai modal
      - Then, switch to data.
        
        Untuk mencegah inequality, kendalikan kepemilikan data
        
        Google
        
        Google wants to reach a point where we can ask it anything, and get the best answer in the world. What will happen once we can ask Google, ‘Hi Google, based on everything you know about cars, and based on everything you know about me (including my needs, my habits, my views on global warming, and even my opinions about Middle Eastern politics) – what is the best car for me?’ If Google can give us a good answer to that, and if we learn by experience to trust Google’s wisdom instead of our own easily manipulated feelings, what could possibly be the use of car advertisements?
        
        Apple
        
        Microsoft
        
        Tencent
        
        Alibaba
        
        Amazon
        
        Baidu
        
        Facebook
        
        As global inequality rises and social tensions increase around the world, perhaps Mark Zuckerberg could call upon his 2 billion friends to join forces and do something together?
        
        We have had thousands of years of experience in regulating the ownership of land. We know how to build a fence around a field, place a guard at the gate, and control who can go in. Over the past two centuries we have become extremely sophisticated in regulating the ownership of industry – thus today I can own a piece of General Motors and a bit of Toyota by buying their shares. But we don’t have much experience in regulating the ownership of data, which is inherently a far more difficult task, because unlike land and machines, data is everywhere and nowhere at the same time, it can move at the speed of light, and you can create as many copies of it as you want.
        So we had better call upon our lawyers, politicians, philosophers and even poets to turn their attention to this conundrum: how do you regulate the ownership of data? This may well be the most important political question of our era.