Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Berketuhanan di Indonesia (Perkembangan Konsep Ketuhanan Dalam Sejarah…
Berketuhanan di Indonesia
Perkembangan Konsep Ketuhanan Dalam Sejarah Bangsa Indonesia (terdapat 5 fase)
Fase Ketiga : Leluhur hidup dari pertanian
Fase Keempat : Manusia sadar akan kemampuannya menciptakan segala sesuatu
Fase Kedua : Leluhur hidup dari peternakan
Fase Kelima : Sebagian manusia mennganggap bahwa Tuhan itu tidak ada
Fase Pertama : Nomaden leluhur hidup dalam goa-goa
DInamika Perumusan dan Pengesahan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sangat besar jasa M.Hatta dalam perumusan sila ke 1 ini, Ia berbicara dari hati ke hati dengan tokoh golongan Islam agar dapat menghapuskan "tujuh kata"
Tuhan sebagai poros utama kehidupan bangsa
Pengakuan akan kehidupan bersama sebagai anak bangsa yang bersatu dan berdaulat
Perubahan rumusan sila 1 tidak dilihat dari perspektif menang-kalah oleh golongan Islam, melainkan kompromi kolaboratif
Kelpangan hati untuk mengutamakan perdamaian tanpa memandang latar belakang
Memaknai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Praktis Kehidupan Bangsa
Makna Ketuhanan adalah setiap agama dan penghayat kepercayaan di Indonesia ber-Ketuhanan menurut ajaran dan caranya masing-masing, jadi tak perlu diperdebatkan
Makna Ketuhanan di Indonesia adalah adanya ruang kebebasan dan keleluasaan bagi setiap agama dan penghayat kepercayaan untuk mengekspresikan cara berketuhanan
Makna Ketuhanan terkait erat dengan cara hormat menghormati satu sama lain.
Implikasi Makna Inheren Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam Praksis Hidup Berketuhanan
Memaknai Pluralisme dalam Hidup Beragama
Pluralisme : keterlibatan aktif dalam keragaman dan perbedaan untuk membangun peradaban bersama
Pluralisme membuat satu sama lain secara aktif mengisi toleransi dengan membangun peradaban bersama
Keberagaman merupakan komitmen bersama untuk membangun toleransi aktif, membangun peradaban
Pluralisme berarti membangun toleransi
Pluralisme adalah kesetiaan menerima pluralitas
Pluralisme bukan sinkretisme, bukan pula relativisme agama
Pluralisme mendorong kebebasan, termasuk kebebasan beragama dan merupakan pilar demokrasi
Pluralisme mempunyai tempat yang sah dan berakar dalam agama Islam
Pluralisme mengakui adanya keselamatan dalam agama-agama
Pluralisme mendorong dialog antar agama dan antar iman
Menerjemahkan kembali makna Sekularisme dalam konteks terkini Indonesia
Sekularisme adlaah paham tentang pemisahan agama dan politik tapi, tidak anti agama
Sekularisasi menekankan proses, sekularisme menekankan paham
Sekularisme mendorong agama semakin rasional, menciptakan keseimbangan antara iman dan ilmu pengetahuan
Sekularisme mendorong tegaknya demokrasi
Sejarah sekularisme di Indonesia berbanding lurus dengan berdirinya RI