Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Berketuhanan di Indonesia (Perkembangan Konsep Ketuhanan Dalam Sejarah…
Berketuhanan di Indonesia
Perkembangan Konsep Ketuhanan Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Fase Pertama
Fase Kedua
Fase Ketiga
Fase Keempat
Fase Kelima
Dinamika Perumusan dan Pengesahan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sejak nenek moyang dan leluhur
Pergulatan ide, gagasan dan argumentasi pada sidang BPUPKI
Pengakuan terhadap perubahan rumusan sila pertama
Mengutamakan Perdamaian
Memaknai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Praktis Kehidupan Bangsa
Setiap agama dan penghayat kepercayaan di Indonesia ber-Ketuhanan menurut ajaran dan caranya masing-masing
Adanya ruang kebebasan dan keleluasaan
Terkait erat dengan caara ber-Tuhan
Implikasi Makna Inheren Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Praksis Hidup Berketuhanan
Memaknai Pluralisme dalam Hidup Beragama
Kesetiaan menerima pluralitas
Mendorong kebebasan
Membangun toleransi
Bukan sinkretisme, bukan pula relativisme agama
Mempunyai tempat yang sah dan berakar dalam agama Islam
Mengakui adanya keselamatan dalam agama-agama
Mendorong dialog antar agama dan antar imam
Menerjemahkan kembali makna Sekularisme dalam konteks terkini Indonesia
Paham tentang pemisahan agama dan politik
Sekularisasi lebih menekankan proses sedangkan sekularisme adalah pahamnya
Mendorong agama semakin rasional
Mendorong tegaknya demokrasi
Sejarah sekularisme di Indonesia berbanding lueus dengan berdirinya republik Indonesia